Beratnya Sholat Berjamaah di Waktu Subuh, Berikut Keutamaan dan Keistimewaannya yang Bikin Kalian Semangat

- 23 Juni 2023, 10:30 WIB
terdapat keutamaan dan keistimewaan berjamaah di waktu subuh
terdapat keutamaan dan keistimewaan berjamaah di waktu subuh /REUTERS/Willy Kurniawan/

MEDIA PAKUAN - Berikut ini terdapat keutamaan dan keistimewaan berjamaah di waktu subuh yang perlu kalian ketahui.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:

اَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنٰفِقِيْنَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيْهِمَا لَاَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ اَتٰى النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ اَعْمٰى فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ اِنَّهٗ لَيْسَ لِيْ قَائِدٌ يَقُوْدُنِيْ اِلَى الْمَسْجِدِ فَسَاَلَ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْ يُرَخِّصَ لَهٗ فَيُصَلِّيَ فِيْ بَيْتِهٖ فَرَخَّصَ لَهٗ فَلَمَّا وَلّٰى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَاَجِبْ

"Sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Seandainya mereka mengetahui apa yang ada pada keduanya, pasti mereka mendatanginya walau degan merangkak."

 Baca Juga: Puasa Sunah Jelang Idul Adha, Inilah Niat dan Tata Cara Melaksanakan: Simak Jangan Gagal Paham!

(Muttafaq alaih, Bukhari:657 dan Muslim:651)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata: "Seorang laki-laki buta mendatangi Nabi Saw lalu berkata,:
"Wahai Rasulullah, aku tidak punya orang yang bisa menuntunku ke masjid."

Maka beliau memberinya rukhshah mengizinkannya tidak ikut berjama'ah. Namun ketika ia beranjak pulang, beliau memanggilnya lalu bertanya, "Apakah engkau mendengar seruan adzan sholat?,"
ia menjawab,:
"Ya"
Beliau pun berkata,:
"Kalau begitu, penuhilah."
(HR. Muslim :653).

 Baca Juga: Spesial! Berikut Resep Orek Tempe yang Enak dan Gurih Manis, Jadi Menu Andalan Keluarga

Hal-Hal Penting Hadits:

1. Karena orang-orang munafik itu ingin dilihat ibadahnya oleh manusia dan tidak menginginkan keridhoan Allah Swt, maka sholat terasa berat oleh mereka.
Dan yang paling berat bagi mereka adalah dua sholat yang tidak terlihat oleh manusia, yaitu sholat Isya dan Subuh.
Karena orang - orang melakukan keduanya dalam kegelapan, sebelum adanya penerangan di masjid-masjid.

2. Karena sholat ini dilakukan pada waktu istirahat, nyaman dan tidur, maka yang antusias pada keduanya hanyalah orang yang di dalam hatinya tertancap keimanan kepada Allah Swt, yang menggerakkan dan mendorongnya sehingga melaksanakan nya.
Adapun yang hatinya hampa keimanan dan yang pertama kali bersifat begitu adalah orang munafik tentu tidak antusias terhadap kedua sholat tersebut.

3. Ibnu Abbas menyebutkan kedua sholat ini pahalanya sangat agung. Seandainya orang - orang yang meninggalkannya yakni meninggalkan jama'ah kedua sholat tersebut mengetahui pahala yang disediakan Allah bagi orang yang melaksanakannya secara berjama'ah, maka mereka pasti akan mendatanginya walau dengan merangkak.

 Baca Juga: Lirik Lagu Yang Penting Happy dari Ade Putra yang Lengkap dengan Makna: Kalau cinta sudah membara

4. Hadits ini menunjukkan wajibnya sholat berjama'ah di masjid; karena Nabi Saw tidak memberikan rukhshah /dispensasi bagi laki-laki buta yang tidak mempunyai penuntun untuk pergi ke masjid. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak buta dan mampu pergi ke masjid?

5. Hadits ini mengandung penjelasan tentang nikmat keimanan kepada Allah Swt dan mengharapkan pahala dari-Nya; karena hal ini akan meringankan ketaatan bagi pelakunya dan menjadikannya mencintai ketaatan, serta memudahkannya dalam melakukannya, sebagaimana kebalikannya, bahwa petaka kemunafikan -semoga Allah melindungi kita dari itu- menjadikan kegelapan bagi pelakunya sehingga menggelapkan hatinya, membutakan penglihatannya dan melengahkan jiwanya, sehingga terasa beratlah semua ketaatan baginya dan membenci ibadah, sampai ia dijemput oleh sang penghancur kenikmatan dan pemisah kebersamaan yakni kematian, sementara ia masih tetap dalam kelengahan dan kesesatan.

6. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,: "Hadis tentang orang buta adalah dalil wajibnya jama'ah."
Orang buta yang dimaksud adalah Ibnu Ummi Maktum, sebagaimana disebutkan secara jelas dalam sebuah riwayat.

Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah