Romusha Kisah dibalik sejarah selokan Mataram

- 18 Agustus 2020, 15:38 WIB
Selokan Mataran
Selokan Mataran /Eko Sudarmawan/

MEDIA PAKUAN - Kisah besar di balik saluran air diceritakan oleh boost cycling community Bermula dari sebuah perjalan keliling Jawa, sepanjang dari Yogya Barat menuju Yogya Timur. Mulai Pada masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia sangat menderita.

Rakyat di sejumlah daerah dipaksa untuk menyerahkan hasil pertanian, ternak, dan dipaksa kerja paksa (Romusha) untuk membangun proyek seperti jalan, rel kereta api, lapangan terbang, dan pertambangan. Jepang mengeksploitasi sumber daya alam di Indonesia untuk menghadapi Sekutu.

 Baca Juga: Kemenkes Terawan Agus Putrato' Pendonor darah ' Pahlawan Merah Putih Kemanusiaan

Di Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono IX menyusun siasat untuk menyelamatkan seluruh rakyatnya. Beliau tidak mau rakyat diperlakukan secara kejam oleh penjajahan Jepang.

Beliau kemudian melaporkan data kependudukan, hasil pertanian, dan peternakan kepada Jepang. Dalam catatannya, Yogya merupakan wilayah kecil, kering, dan tidak produktif.

 Baca Juga: Ketua Yayasan Ingatkan Pemerintah, Jangan Lupa Membangun Museum KH Ahmad Sanusi

Dengan menulis data tersebut, Sultan berharap rakyat Yogyakarta tidak dieksploitasi oleh Jepang untuk Romusha. Sultan berhasil meyakinkan kepada Jepang, bahwa Yogyakarta tidak mampu mencukupi kebutuhan pangan sehingga membutuhkan saluran irigasi untuk wilayah pertanian.

Supaya terlepas dari kewajiban untuk menyetorkan hasil petanian dan pangan kepada Jepang, Sultan meminta pendanaan pembangunan selokan Mataram kepada Jepang.

Baca Juga: Yukitora Keiji Sosok Inspirasi Kaula Muda Dinamis 

Halaman:

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x