Simak Seksama! Keistimewaan Lailatul Qadar: Berikut Tanda-tanda Kehadiran di Pagi Hari Berdasarkan Hadist

- 14 April 2023, 20:55 WIB
ilustrasi. tanda tanda mendapatkan lailatul qadr
ilustrasi. tanda tanda mendapatkan lailatul qadr /Pixabay/ Shafin_Protic
 
MEDIA PAKUAN - Aisyah Ra berkata: 
“Nabi Saw apabila memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan, maka beliau mengencangkan kainnya tidak menggauli istrinya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” 
(HR Bukhari).
 
Adapun yang istimewa di sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah adanya Lailatul Qadr. 
Pada malam tersebut, Allah menurunkan untuk kali pertama Al-Qur’an kepada Rasulullah Saw. 
 
Setelah itu, Al-Qur’an diturunkan secara bertahap, selama kurang lebih 23 tahun, yaitu 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.
 

 

 
 
Peristiwa turun kali pertama Al-Qur’an itu diabadikan Allah dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya al-Qur’an pada malam kemuliaan.” 
(QS Al-Qadr : 1).
Apa keutamaan Lailatul Qadr?
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” 
(QS Al-Qadr : 3).
Dari Anas RA, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya bulan ini Ramadhan telah datang kepadamu. 
 
 
Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai keutamaannya lebih baik daripada seribu bulan. Barang-siapa yang mengabaikannya, maka ia terabaikan dari segala kebaikan. Tidak ada yang mengabaikannya kecuali orang yang diabaikan.” 
(HR Ibnu Majah)
Q
Pada Lailatul Qadr para malaikat turun ke bumi membawa kebaikan, keberkahan, dan rahmat. 
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” 
(QS Al-Qadr : 4).
Lailatul Qadr adalah malam kesejahteraan dan keselamatan. “Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar” 
(QS Al-Qadr : 5). 
 
 
Pada malam itu, hamba Allah yang shalih dan menjumpai Lailatul Qadr, akan diampuni dosa-dosanya lantaran ketaatannya kepada Allah. 
 
Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Barang-siapa beribadah pada malam Lailatul Qadr karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari dan Muslim).
 
Apa tanda-tanda kehadiran Lailatul Qadr? 
 
Antara lain, bahwa berdasar HR Muslim malam itu cerah, tidak terasa dingin dan juga tidak terasa panas. 
 
Matahari di pagi harinya terlihat merah dan redup atau tidak terlalu terang seperti biasanya.
 
Menurut sabda Nabi SAW, tanda lailatul qadar di pagi hari adalah matahari terbit dengan cahaya yang bersinar sedang (lemah). 
 

 

 
 
Matahari disebut hanya akan bersinar seperti bulan karena pada pagi hari tersebut setan tidak keluar bersamaan dengan terbitnya matahari.
 
Tanda lailatul qadar di pagi hari tersebut bersandar pada hadits Ubadah bin Shamit yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
 
"Sesungguhnya tanda-tanda datangnya lailatul qadar adalah bahwa pada malam itu langit benar-benar cerah dan terang seakan-akan ada rembulan yang sedang memancarkan cahayanya.
 
Suasana malam itu begitu tenang, hening, dan memiliki corak yang lain (ketimbang biasanya).
 
Dan pada malam itu udara tidak terasa dingin dan tidak juga terasa panas, serta (di angkasa) tidak terlihat bintang-bintang jatuh (meteor) sampai pagi tiba.
 
 
Dan ciri-ciri lain darinya adalah bahwa pada keesokan harinya, matahari di pagi hari itu akan terbit dengan cahaya yang bersinar sedang.
 
Matahari tidak memancarkan sinar yang terlalu panas (terang) dan hanya akan bersinar seperti bulan, karena pada pagi hari itu setan tidak diperbolehkan keluar bersamaan dengan terbitnya matahari itu." (HR Ahmad dalam Majma' az-Zawaid, dan tokoh-tokohnya dianggap semuanya tsiqah.)
 
Syaikh Ali Ahmad Jurjawi turut menjelaskan dalam Kitab Hikmatut Tasyri wa Falsafatuh mengatakan, di antara tanda-tanda datangnya malam lailatul qadar adalah cuaca cerah, tidak panas, dan tidak dingin.
 
Air laut pada malam itu tawar, anjing tidak menggonggong, dan pagi hari matahari putih cerah agak redup.
 
Adakah kita menjumpai malam yang lebih baik dari seribu bulan itu? Bagaimana mendapatkannya? Berdasarkan HR Bukhari dan Muslim, carilah Lailatul Qadr itu pada salah satu dari malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan.
 

 

 
 
Untuk mendapatkannya, memang tak ada pilihan lain kecuali kita harus terus-menerus beramal sholih secara istiqomah di sepanjang hari, di sepanjang malam, di sepanjang bulan Ramadhan dan terutama di sepuluh malam yang terakhir.
 
Oleh karena itu, adanya sunnah untuk beri’tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, harus kita manfaatkan dengan sebaik - baiknya. 
 
Sebab, di antara manfaat yang bisa kita peroleh adalah lebih memberi peluang untuk menjumpai Lailatul Qadr.
 
Jadi, jangan abaikan Lailatul Qadr, misalnya, karena kita terbuai oleh aktivitas mudik yang melelahkan. Semoga bermanfaat!***
 
 
 

Editor: Ahmad R


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah