Yok Berpuasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram: Ini Niat dan Dalil Lengkap Berikut Sejarah

- 18 Agustus 2021, 09:28 WIB
Salah satu pelajaran penting dari puasa Asyura adalah puasa sunah ini bisa menghapus dosa.
Salah satu pelajaran penting dari puasa Asyura adalah puasa sunah ini bisa menghapus dosa. /Pixabay/hamdiglal01015/

MEDIA PAKUAN - Puasa Tasu'a dan Asyura adalah puasa Sunnah yang dikerjakan pada bulan Muharram.

Pada tahun ini, 1 Muharram jatuh pada 10 Agustus 2021. Kemudian, puasa Tasu'a akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2021.

Sementara, puasa Asyura dilakukan hari berikutnya yakni 19 Agustus 2021.

Baca Juga: Mohamed Salah Tampil Gemilang, Liverpool Optimis Perpanjang Kontraknya

Dikutip dari NU Online, Puasa Tasu'a dan Asyura berawal dari peristiwa Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah pada Rabiul Awal.

Setelah beberapa bulan di Madinah, Nabi melihat orang-orang Yahudi di Madinah puasa Asyura pada 10 Muharram.

Puasa ini mereka lakukan dalam rangka bersyukur kepada Allah atas terbebasnya Nabi Musa dan umatnya dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya.

Baca Juga: Paula Sakit DBD, Begini Situasi Mengharukan Kiano Saat Menjenguk Mamahnya

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas seorang sahabat, saudara sepupu Nabi yang dikenal sangat ahli dalam tafsir Al-Qur’an.

Nabi pun bertanya tentang alasan mereka berpuasa. Mereka menjawab:

هُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

“Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah”.

Baca Juga: Siap-siap 1 Juta Pelaku Usaha Mikro Disalurkan BLT UMKM BPUM Rp1,2 Juta Agustus 2021

Nabi pun bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga." (HR. Bukhari; No: 1865 & Muslim, No: 1910).

Setelah Nabi berhijrah ke Madinah pun beliau juga mengerjakan puasa itu dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa juga.

Setelah diwajibkan puasa dalam bulan Ramadhan, Nabi s.a.w. menetapkan:

Baca Juga: BSU Agustus 2021 Cair ke 1 Juta Pekerja, Simak Kriteria Penerima Terbaru di Tengah Pandemi Covid-19

مَنْ شَاءَ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ

Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." (HR. Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987)

Setelah itu, Abu Musa al-Asy’ari pun mengatakan:

كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَتَتَّخِذُهُ عِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوهُ أَنْتُمْ

Baca Juga: Tottenham Hotspur Beberkan Alasan Harry Kane Absen saat Melawan Manchester City

Hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan dijadikan oleh mereka sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Berpuasalah kamu sekalian pada hari itu." (H.R. Bukhari, No: 1866; Muslim, No: 1912)

Dari Muawiyah bin Abu Sufyan RA, dia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Hari ini adalah hari Asyura dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Sekarang, saya berpuasa, siapa yang mau, silakan puasa dan siapa yang tidak mau, silakan berbuka.” (HR Bukhari dan Muslim

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa. (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jamus Shagir).

Baca Juga: Demi Bantu Para Pekerja Terdampak Pandemi Covid-19, Kemnaker Kembali Salurkan BSU Rp1 Juta Agustus 2021

Sedangkan Puasa Tassu'a atau disebut juga puasa sunnah hari kesembilan di bulan Muharram ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه مسلم وأبو داود)

Pada waktu Rasulullah dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat menginformasikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wassalam bahwa hari Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani."

Maka Nabi bersabda : “Tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan”. kata Ibnu Abbas, akan tetapi sebelum mencapai tahun depan Rasulullah s.a.w. wafat”. (H.R. Muslim, No: 1916, Abu Daud, No: 2089).

Maka, umat Islam dianjurkan melakukan puasa Asyura dengan menambah satu hari sebelumnya yaitu hari Tasu’a, atau tanggal 9 di bulan Muharram.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Indofarma Agustus 2021: Buruan hanya Membutuhkan 1 Orang Saja

1. Niat Puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: Saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala.

2. Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala.***

Editor: Ahmad R

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah