MEDIA PAKUAN - Setelah melewati perjalan panjang kepolisian Malawi Afrika Selatan akhirnya mengungkap pembunuh Macdonald Masumbuka, 22 tahun yang dibunuh pada tahun 2018.
Macdonald Masumbuka, pria albino di bunuh saudaranya untuk menjual bagian tubuhnya sebagai jimat keberuntungan.
Selusin orang termasuk seorang polisi, seorang imam Katolik dan saudara laki-laki korban telah divonis bersalah dan dijatuhi hukuman atas pembunuhan seorang pria albino itu.
Semua terdakwa di vonis bersalah dan harus menerima kehidupannya dengan kerja paksa setelah dijatuhi hukuman di pengadilan tinggi Malawi hari ini.
Baca Juga: Cek Kesehatan Berdasarkan Ramalan 12 Zodiak Hari Ini: Cancer Diberkati dengan Pikiran yang Kuat
Melansir dari Daily Star , lebih dari 170 albion telah terbunuh atau cacat di negara Afrika timur itu jadi korban pembunuhan sejak 2014.
Para korban dijadikan ritual sektet keagamaan, salah seorang dukun telah menyebarkan gagasan bahwa mereka memiliki kekuatan mistik.
Menurut dukun tersebut para albino dan orang cacat memiliki anggota tubuh dengan kekuatan magis terutama di bagian tulangnya, dan organ tubuh lainnya di jual.
Masumbuka dilaporkan hilang di distrik selatan Machinga pada Februari 2018.
Baca Juga: Akhirnya Dibuka! Pendaftaran Bintara PK TNI AD TA 2022 Terbaru, Berikut Link Pendaftarannya
Penyelidik menemukan tubuh dan kepala korban sebulan kemudian tetapi lengan dan kakinya telah dilepas.
Sebelum pembunuhan terjadi, Dia telah dibujuk oleh si pelaku uyang merupakan saudaranya, dan di ajak untuk pergi ke suatu tempat.
Dan mengatakan akan dinikahkan dengan seorang wanita cantik kepadanya.
Para pelaku akhirnya mengakui bersalah dan dijatuhi hukuman hari ini termasuk pendeta Katolik Thomas Muhosha, seorang ahli herbal, seorang petugas polisi dan dua pria lainnya yang menerima hukuman yang lebih ringan yaitu 30 tahun penjara.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Rabu 29 Juni 2022: ANTV, SCTV, INDOSIAR, dan METRO TV
Berbicara pada hukuman hari ini, Hakim Dorothy NyaKaunda Kamanga mencatat bahwa Masumbuka - dibunuh dengan kejam di kuburan - dikhianati oleh orang-orang yang dekat dengannya.
Direktur penuntutan publik Malawi Steve Kayuni mengatakan: “MacDonald dikhianati oleh orang-orang yang dia percayai, yaitu saudara, imam, polisi dan petugas klinis.
Seperti diketahui, pada tahun 2016 Mirror melaporkan pusat penyelamatan yang didirikan untuk orang-orang albino di beberapa bagian Afrika yang berisiko dibantai untuk bagian tubuh mereka.
Jurnalis foto Ana Palacios, 43, mengunjungi sebuah pusat di Tanzania tiga kali antara 2012 dan 2016 untuk mengetahui lebih banyak tentang penderitaan orang albino.***