Tidak Boleh Dilupakan! Keterlibatan Santri Pertempuran 10 November 1945 Lalu : Laskar Hisbullah dan Sabilillah

8 November 2021, 15:00 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin melihat foto Roehana Koeddoes saat penganugerahan pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Jumat 8 November 2019. /Dok Foto: Setpres/Biro Pers

MEDIA PAKUAN - 10 November merupakan hari yang sangat penting karena merupakan hari bersejarah negara Indonesia.

Aksi ini menentukan berdirinya negara Indonesia, karena kejadian ini terjadi setelah dicetuskannya Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Maka, jika arek-arek suroboyo tidak melakukan aksi pertentangan ini, bisa saja negara Indonesia tidak jadi berdiri.

Hal yang memicu pertempuran ini, lantaran pimpinan pasukan Inggris di Jawa Timur (Jatim), Jenderal Mallaby meninggal.

Baca Juga: Prihatin! Bali Darurat Sampah, Gubernur: Warga Dilarang Buang Sampah Sembarangan!

Kematian Jenderal Mallaby memicu kemarahan Inggris saat itu.

Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh yang menjadi pengganti Mallaby pun mengeluarkan ultimatum 10 November 1945.

Eric meminta pasukan Indonesia menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan.

Namun, perjuangan bangsa Indonesia semakin berkobar akibat dari peristiwa ini.

Baca Juga: Update Vaksinasi Covid-19 Kota Sukabumi: Target Lansia Masih Loyo, PPKM Masih Bertahan di Level 2

Sejumlah tokoh pun bermunculan mengobarkan semangat perjuangan. Misalnya Bung Tomo, KH Hasyim Asy'ari, dan KH Wahab Hasbullah.

Sejarah pun mencatat bahwa kemerdekaan ini tidak akan terjadi jika tidak ada resolusi jihad fii sabilillah dari kalangan Santri, Hisbullah dan Sabilillah.

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN), Sunan Ampel menilai bahwa Hari Pahlawan harus ada karena merupakan bagian penting dari sejarah bangsa Indonesia.

Baca Juga: 16 Jam Melayani Majikan Arab Saudi, TKW Indonesia Ini Hanya Dikasih Jatah Makanan Bekas Walau Tenaga Terkuras

"Karena itu, penetapan Hari Santri 22 Oktober yang selang 20 hari dari Hari Pahlawan 10 November bermakna strategis untuk menunjukkan bahwa kaum Muslim berperan dalam perjuangan kemerdekaan," ucapnya.

Pertempuran Surabaya yang melahirkan Hari Pahlawan tidak akan pernah ada, jika tidak ada semangat juang dari kalangan santri atau Muslim yang didasari oleh Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.***



Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler