Bullying Pelajar, Siswa SMP di Sukabumi Diduga Dikeroyok Kakak Kelas dan Alumni

- 9 Maret 2024, 19:31 WIB
Ilustrasi Perundungan - Berikut kronologi terjadinya kasus perundungan di Jakarta yang disebabkan gegara rebutan PS, termasuk kondisi terkini korban.
Ilustrasi Perundungan - Berikut kronologi terjadinya kasus perundungan di Jakarta yang disebabkan gegara rebutan PS, termasuk kondisi terkini korban. /Pixabay/



MEDIA PAKUAN - Peristiwa dugaan perundungan atau bullying antar pelajar kembali terjadi di wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat. Seorang pelajar kelas 7 sekolah menengah pertama (SMP) menjadi korbannya.

Ayah korban RR (46) mengungkapkan, awalnya dia merasa curiga dengan perubahan sikap anaknya yang berusia 14 tahun tersebut, dari yang periang menjadi enggan masuk sekolah.

Usut punya usut, perubahan sikap tersebut dilatarbelakangi dari adanya peristiwa dugaan bullying berupa pengeroyokan. Hal tersebut menurutnya berawal pada September 2023 saat anaknya baru pindah ke sekolahnya saat ini. Mulanya, ada pelajar dari sekolah lain yang kerap menggeber-geber sepeda motor saat melewati tempat tongkrongan korban. 

"Karena tidak enak karena bukan sekali dua kali (geber-geber motor), terjadilah adu mulut. Yang kena awalnya temannya (korban), dibantuin sama anak saya terus setelah itu mungkin karena ga enak, anak SMP itu bilang lah ke N si pelaku," katanya, Sabtu 9 Maret 2024.

Baca Juga: Dugaan Motif Jual Beli Suara, 5 Pelaku Pengrusakan Rumah Ketua PPK di Kota Sukabumi Masih DPO

Kejadian tersebut berbuntut panjang. Kemudian korban diajak ke warung di wilayah Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi oleh dua terduga pelaku lainnya yang merupakan kakak kelas korban. 

"Di situ kirain teh mau nongkrong apa gimana terjadi awal mula pemukulan di warung gading, sama kejadian anak saya bengkak tangannya dipukul," ujarnya.

Menurutnya, peristiwa dugaan bullying dan pengeroyokan terus terjadi, hingga puncaknya pada Februari 2024 saat orang tua korban mengetahui peristiwa tersebut dari pengakuan sang anak. Dia mengatakan, perundungan juga dialami sejumlah teman korban.

"Intimidasi sampai anak dipalak segala macam gitu kan pelakunya itu K sama B. Itu belum terungkap, terungkapnya setelah kejadian ini. Kan anak baru (pindah sekolah) tujuh bulan. Jadi selama tujuh bulan itu ternyata anak itu selalu mendapat intimidasi," cetusnya.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x