Demi Konten, Pelajar SMP di Gunungguruh Sukabumi Duel Bacok-bacokan hingga Tewas

- 11 Februari 2024, 15:36 WIB
Polisi mengecek TKP duel maut pelajar SMP di Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Polisi mengecek TKP duel maut pelajar SMP di Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. /Istimewa

Pasca peristiwa berdarah tersebut, korban langsung dilarika ke Rumah Sakit Betha Medika Cisaat. Disebabkan kehabisan darah, korban dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Luka serius lainnya terdapat pada dagu sebelah kiri, luka sayat di bagian pangkal paha sebelah kiri, dan luka lecet di bagian ibu jari kaki sebelah kanan.

Baca Juga: Kotori Jalanan selama Masa Tenang Pemilu 2024, APK di Kota Sukabumi Dibongkar Paksa Petugas Gabungan

"Awalnya dibawa ke Rumah Sakit Betha Medika, tapi sudah meninggal dunia dalam perjalanan. Nah, akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin Kota Sukabumi (RSUD) R Syamsudin Kota Sukabumi, untuk dilakukan visum," tuturnya.

Sebelum melakukan duel, menurutnya korban dijemput oleh tiga koleganya menggunakan sepeda motor Yamaha Mio. Keluarga korban saat itu tidak tahu menahu tujuan korban pergi. Barulah sekitar pukul 19.30 WIB, pihak keluarga terkejut dengan adanya kabar duka bahwa korban meregang nyawa.

"Korban ini, dulunya sekolah di salah satu SMP yang ada di wilayah Kecamatan Gunungguruh. Tapi, sekarang sudah pindah sekolahnya melalui Paket C. Iya, katanya karena keterbatasan ekonomi. Sementara, ibunya kerja sebagai buruh migran di Negara Malaysia," pungkasnya.

Berdasarkan keterangan sementara yang diperoleh dari pemeriksaan oleh pihak kepolisian, duel tersebut bermotif dari adanya keinginan untuk menjadikan konten demi ketenaran kelompok sekolahnya. Terlebih, duel maut tersebut, telah sengaja mereka rekam.

Baca Juga: Logistik Pemilu untuk Wilayah Kota Sukabumi Didistribusikan Hari Ini, KPU Kerahkan 17 Armada Truk Bak Tertutup

"Motifnya hanya nantang duel antar sekolah, ego mereka biasa nunjukin eskistensi dirinya, untuk memenangkan gengsi dan ketenaran nama kelompok sekolah mereka," tandasnya.

"Jadi, mereka ingin eksis di medsos. Nah, waktu itu dari salah seorang dari meraka ada yang bagaian operator live streaming di akun Instragram. Ini nanti kita telusuri penyelidikannya. Langkah kepolisian mencari barang bukti, keterangan saksi-saksi dan secepat mungkin pelaku dapat ketangkap. Sementara ini, pelaku baru teridentifikasi 4 orang," jelasnya.***

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah