Benarkah Jadi Kuda Putih Presiden Jokowi? ini Tanggapan Ganjar dan Partai PDIP: Simak Penjelasannya

- 7 Februari 2024, 20:16 WIB
Dua politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berfoto bersama dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Dua politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berfoto bersama dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. /Antara/Aprillio Akbar/
 
MEDIA PAKUAN - Pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari Pertamina cukup mengejutkan semua pihak.
 
Terlebih ketika Ahok pamer pose tiga hari dan ikut kampanye Paslon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfudz MD.

Sebelumnya, Ahok memutuskan mundur dari kursi Komisaris Utama PT Pertamina lantaran ingin fokus mengampanyekan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
 
Kabar tersebut dibagikannya melalui akun Instagram pribadinya @basukibtp beberapa hari lalu.
 
Baca Juga: Intip Aktivitas Wihara Berusia 134 tahun di Kota Medan, Jelang Imlek 2024 Tebar Lampion Disudut Ruangan

Kemudian, munculah isu Ahok yang dijadikan 'kuda putih' Jokowi. Bahkan ada anggapan dukungan Ahok ke Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan menghambat bersatunya paslon nomor urut 3 tersebut
 
Terutama dengan paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran. Namun, isu tersebut kemudian di bantah oleh Ganjar Pranowo.

"Ya, semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi. Tapi, Ahok teman saya. Dia sudah lama bersama saya dan tentu saja dia punya nilai-nilai, nilai-nilai itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur,
 
kemudian menjadi gubernur sebentar, lalu kemudian dia tidak bisa menjadi gubernur," katanya, dikutip dari Antara pada Rabu, 7 Februari 2024.
 
Baca Juga: Sedang Sakit, Netizen Ramai Doakan Nagita Slavina Hamil Kembali

"Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, kemudian dia masuk penjara, dan dia ikhlas itu. Lalu, dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup, dan dia memilih keluar untuk membantu saya karena sebuah nilai,” ujarnya.

“Sehingga harapan kita, kalau orang nanti mau bergabung atau tidak bergabung, kami punya nilai, dan nilai itu secara universal bisa dipertanggungjawabkan. Take it or leave it, itu saja," ucapnya melanjutkan.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto telah membantah narasi yang menyebutkan Ahok sebagai 'Kuda Putih' Presiden Jokowi. Dia menyebut bahwa dukungan Ahok merupakan efek kejut bagi Jokowi.
 
Baca Juga: Komplotan Bandit Curanmor Sukabumi Bertekuk Lutut Setelah Beraksi di 50 TKP

"Nggak ada kuda putih. Tapi itu mengejutkan, kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi," ucap Hasto saat menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers di DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2024.

Menurut Hasto, Ahok merupakan salah satu orang yang yang terlibat dengan keberhasilan Jokowi. Diketahui, Jokowi dan Ahok pernah bersama-sama memimpin Provinsi DKI Jakarta.

Lebih lanjut, Hasto mengklaim dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar-Mahfud sepenuhnya merupakan gerakan moral dan etika.

"Itu kalkulasinya bukan untung rugi. (Justru) Pak Ahok rugi karena Pertamina keuntungannya besar. (Tapi) ini panggilan bangsa," klaim Hasto.
 
Baca Juga: Benarkah, Jokowi Tegaskan Tak Ikut Urusan Kampanye? Mendukung Salah Satu Pasangan Capres dan Cawapres

Hasto berharap, dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar-Mahfud bisa diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia. Termasuk Jokowi yang merupakan kerabat dekat Ahok.***


 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x