Tangis Pecah Sri Mulyani saat Tahu Anaknya jadi Korban Duel Maut Pelajar di Cikembar Sukabumi

- 5 Mei 2024, 19:49 WIB
Suasana di ruang instalasi jenazah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi saat jenazah pelajar SMP hendak divisum.
Suasana di ruang instalasi jenazah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi saat jenazah pelajar SMP hendak divisum. /Manaf Muhammad/Media Pakuan

 

MEDIA PAKUAN - Kesedihan dari seorang ibu tidak dapat ditutup tutupi ketika kehilangan anak kandungnya. Itulah yang terlihat jelas dari raut wajah Sri Mulyani (44) seorang ibu rumah tangga asal Desa Padabeunghar Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.

Sri Mulyani tak pernah menyangka bahwa dirinya akan kehilangan anak laki-lakinya secepat itu. Anaknya yang masih berusia 13 tahun, menjadi korban dari tragedi duel maut pelajar SMP di Kampung Babakan Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi pada Sabtu 4 Mei 2024 sore.

Bak sebuah firasat seorang ibu, Sri Mulyani sudah melarang anaknya untuk bermain keluar pada beberapa saat sebelum peristiwa maut terjadi.

"Kira-kira jam 4 abis ashar dia bilang mau main sebentar kata ibu teh dilarang jangan a udah sore gitu ya. Ga tau dia teh, 'terus a jangan a' dia teh ke depan rumah. Saya mah ke belakang mungkin udah disamper atau gimana ya dia berangkat mungkin ga tau," katanya di ruang instalasi jenazah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Sabtu 4 Mei 2024 malam.

Baca Juga: Pelaku Duel Maut Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi Ditangkap! Ada Campur Tangan Alumni

"Dede, Aa kemana?' 'udah berangkat Bu' katanya kata adiknya. Ah udah we ibu teh lemes badan teh ya ibu teh tiduran aja. 'Masyaallah anak teh teu benang dicaram (anak ga bisa diatur)' kata ibu teh gitu ya," ucapnya.

Pada selepas waktu Maghrib, dirinya mendadak diberitahu oleh ibu dari teman korban bahwa korban sudah terkulai tak sadarkan diri di Klinik Tabayun. 

"Pokoknya ke sana aja dulu ga dijelasin apa saya teh berangkat gitu ya ke rumah sakit (Klinik Tabayun). Nyampe rumah sakit (klinik) saya ini yang nanganin, katanya dijahit lima jahitan terus pendarahan. Katanya sekarang udah enggak, terus saya bilang anaknya gimana sadar enggak katanya gitu enggak sadar. Terus gimana itu kata tulang kepalanya ada yang patah kata yang di Klinik Tabayun oh yaudah sekarang ibu ke sana aja susul soalnya ini udah berangkat katanya dikasih rujukan ke Bunut (RSUD R Syamsudin SH)," ujarnya.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah