Ancaman Kemarau Ekstrem, Walikota Sukabumi Siapkan Langkah Antisipasi Terjadinya Kekeringan

- 13 Agustus 2023, 14:33 WIB
ilustrasi kekeringan
ilustrasi kekeringan /ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

MEDIA PAKUAN - Puncak El Nino diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan terjadi sekitar Oktober-November 2023 mendatang.

Dampak dari fenomena El Nino meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah, dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Kendati demikian dalam sebulan terakhir, peralihan cuaca sudah berdampak pada kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah di Sukabumi Jawa Barat.

Pemerintah daerah Kota Sukabumi telah menyiapkan langkah langkah untuk mengatasi kekeringan. Sejauh ini dampak kekeringan sudah dirasakan petani.

Baca Juga: Keluarkan Himbauan Hemat Air Bersih, Kota Sukabumi Pastikan Kekeringan hingga Oktober 2023 Mendatang

"Kekeringan sekarang kita sedang fokus melakukan penanganan kekeringan khususnya kepada para petani yang sekarang banyak keluhan terkait kondisi pengairan di aliran sawah mereka," kata Walikota Sukabumi Achmad Fahmi belum lama ini.

Pemerintah melibatkan badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas Pekerjaan Umum (PU) dalam memfungsikan bendungan menjadi sumber pengairan dan irigasi.

"BPBD dan juga PU terus melakukan rekayasa dari bendungan-bendungan yang kita harapkan mulai mampu mengairi pesawahan yang saat ini sudah mengalami kekeringan tapi insyaalloh kita akan melakukan percepatan penanganan," ujarnya.

Adapun puncak musim kemarau 2023 diperkirakan BMKG akan terjadi sekitar Agustus hingga September 2023 mendatang.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x