Retno mengatakan penanggulangan masalah penyalahgunaan Napza harus dimulai dari promotif-preventif hingga kuratif dan rehabilitasi. Langkah tersebut harus sinergis secara bersama-sama.
Dia mengatakan BNNK Sukabumi berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi melakukan langkah bersama.
Baca Juga: Away Ke Kandang Persikabo 1973, Bernardo Tavares :Sejak Musim Lalu PSM Makassar Selalu Kesulitan
Kedua lembaga bertemu dan berkomunikasi dalam kegiatan Peningkatan kapasitas petugas dalam deteksi dini penyalahgunaan Napza.
Retno menambahkan, satu upaya pencegahan masalah penyalahgunaan Napza adalah melalui skrining atau deteksi dini dengan menggunakan instrument tertentu.
Salah satu instrumen untuk skrining lanjut dia adalah Assist (Alkohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test).
Baca Juga: Tidak Ingin Kehilangan Poin, Persikabo 1973 Akan Tampil Ngotot Saat Berhadapan Dengan PSM Makassar
Skrining Assist sendiri kata Retno adalah skrining pertama yang mencakup semua zat psikoatif dengan menggunakan kuisioner yang telah dikembangkan pada tahun 1997 oleh WHO dan peneliti spesialis adiksi.
Assist ujarnya, dirancang khusus untuk dapat digunakan oleh petugas kesehatan dalam lingkup pelayanan kesehatan termasuk di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan kapasitas petugas di FKTP dalam penggunaan instrument ASSIST adalah melalui pelatihan.