MEDIA PAKUAN - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sukabumi sejak akhir tahun 2022 hingga saat ini, berdampak pada menurunnya hasil panen pertanian.
Salah satu yang paling terasa dampaknya terjadi pada komoditas beras. Hektaran lahan pertanian padi di wilayah Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terserang penyakit hawar daun bakteri (HDB) atau penyakit keresek.
Koordintator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kebonpedes Kusmana mengatakan, dampak dari penyakit hawar daun bakteri atau kresek dapat menyebabkan tanaman menjadi layu bahkan hingga berpotensi mati.
Hal itu dapat terdeteksi mulai dari tampak daun yang melayu dan nantinya dapat merembet hingga ke seluruh tanaman.
"Gejala hawar daun bakteri, dimulai dari serangan pada tepi daun, berwarna keabu-abuan dan daun menjadi kering. Bagian yang kering ini akan semakin meluas ke arah tulang daun, hingga seluruh daun akan mengering," kata Kusmana, Sabtu 25 Februari 2023.
Kusmana menjelaskan, serangan penyakit tersebut mayoritas terjadi pada awal masa petumbuhan sehingga dapat menyebabkan tanaman padi menjadi layu hingga mati. Serangan bakteri ini, dapat terjadi pada fase vegetatif dan generatif yang mengakibatkan kerusakan tanaman, serta menurunkan hasil produksi tanaman padi. Bahkan, dalam serangan berat dapat mengakibatkan terjadinya puso.