MEDIA PAKUAN - Hilangnya Niko, bocah Sukabumi ketika bermain hujan pada Rabu 12 Oktober masih menjadi teka teki tentang keberadaannya saat ini.
Personel gabungan terus melakukan operasi SAR terhadap bocah yang hanyut di selokan perumahan perumahan Bumi Cisaat Pratama Desa Sukamantri Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Tanda tanda visual keberadaan korban belum menunjukkan adanya perkembangan. Penyusuran aliran sungai pun belum berhenti hingga hari ini Selasa 18 Oktober 2022.
Baca Juga: Sudah Lama Tidak Terdengar, Preman Pensiun 7 Sudah Mulai Masuki Episode 2 Malam Hari Ini di RCTI
Pihak keluarga sebelumnya ikut serta dalam pencarian pada Jum'at 14 Oktober, namun hasilnya hingga hari ini masih nihil.
Peristiwa insidental yang menimpa seorang bocah laki laki itu membuat warga di perumahan lokasi kejadian di Bumi Cisaat Pratama Sukabumi turut berduka.
Dari pantauan Media Pakuan, usai melaksanakan sholat berjamaah di masjid, warga memanjatkan doa agar korban dapat secepatnya ditemukan.
Baca Juga: Siapa Sebenarnya Bunda Corla yang Mendadak Viral di Medsos? Simak Inilah Profil Lengkapnya
Upaya operasi SAR hingga hari ketujuh yang dilakukan personel gabungan telah memperluas area pencarian.
Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian hingga radius 42 km dari lokasi kejadian. "Jaraknya dari TKM (tempat kejadian musibah) sekitar 42 km," kata Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi Suryo Adianto kepada Media Pakuan.
"Pencariam di sungai dari jembatan Pasar Sabtu sampai ke Bantar Kalong dan (dari) Bantar Kalong sampai ke Muara PLTU," ungkapnya.
Menurut Suryo, hari ini merupakan batas terakhir pencarian sesuai dengan SOP operasi SAR yang hanya berlaku selama tujuh hari sejak korban dinyatakan hilang.
"Selasa sudah hari ke tujuh," ujarnya.
Dari kesaksian warga, Niko hilang pada Rabu 12 Oktober sekitar pukul 15.00 WIB terbawa arus selokan karena derasnya hujan saat itu.
Sedang ayik bermain hujan, bocah tersebut terbawa arus selokan yang sedang deras karena intensitas hujan yang tinggi.***