Network
MEDIA PAKUAN - Tim SAR gabungan belum menemukan keberadaan Niko, bocah berusia tujuh tahun yang hanyut di selokan perumahan Bumi Cisaat Pratama Desa Sukamantri Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Terhitung sudah 24 jam lebih Niko dinyatakan hilang. Korpos SAR Basarnas Sukabumi Suryo Adianto mengatakan terjadi kendala dalam proses pencarian.
Menurutnya kondisi cuaca hujan yang masih berintensitas tinggi menjadi penyebab sulitnya pencarian.
"Untuk kendala mungkin saat ini masih terkendala terkait cuaca di sini masih sering turun hujan yang bisa menaikkan debit air yang ada di aliran sungai tersebut," kata Suryo, Kamis 13 Oktober 2022.
Suryo menjelaskan pencarian dibagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU) yang dipecah di jalur darat dan di aliran sungai menggunakan perahu karet.
Pencarian yang sebelumnya mencapai jarak 7 km, kini diperluas menjadi 8 km dari lokasi kejadian.
Baca Juga: BLT BBM Segera Cair Lagi di Tahun Ini, Simak Jadwal dan Kriteria Penerima Bansos Rp600.000
"Lebih dari 7 km dari tempat kejadian musibah. Kalau dari TKM sampai ke puskesmas Lembursitu yang sudah kita tarik jarak sekitar 8 km," ujarnya.
Suryo menuturkan, pencarian hari ini dimulai dari pukul 07.30 WIB di sepanjang aliran Sungai Cipelang Sukabumi dengan melibatkan kurang lebih 60 personel gabungan.
"Upaya kita akan mencari sampai sebatas kemampuan tim dalam pencarian ini karena memang terkait cuaca yang masih suka berubah ubah Terkait hujan Jadi ada keterbatasan kita terkait hal tersebut," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Niko asyik bermain di bawah guyuran hujan di perumahan Bumi Cisaat Pratama Desa Sukamantri Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Namun petaka datang ketika bocah tersebut sedang berada di dekat selokan. Tubuh mungilnya terseret arus parit di perumahan tersebut pada Rabu 12 Oktober sekitar pukul 15.00 WIB di tengah hujan yang sedang deras derasnya.***
