Prediksi Peneriman Pajak 2022 Naik 15,3 Persen yang Sebelumnya Anjlok 16,9 Persen pada 2020

- 13 Juni 2022, 14:57 WIB
Ilustrasi pajak
Ilustrasi pajak /pixabay/mohamed_hassan

MEDIA PAKUAN - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memprediksikan akan ada penerimaan perpajakan yang tumbuh hingga 15,3 persen atau 1,784 triliun rupiah pada tahun ini.

Prediksi tersebut diambil dengan cara Year Over Year (YOY) yang merupakan cara untuk membandingkan statistik keuangan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu mengatakan bahwa prediksi itu akan melampui dari target.

Baca Juga: Keluarga Ridwan Kamil Minta Warga Tidak Usik Privasi Ibu Guru Geraldine Si Penolong Jasad Eril

Diketahui target penerimaan pajak dalam APBN 2022 sekedar 1,510 triliun rupiah akan tetapi ketika diambil dengan cara yoy terjadi kenaikan pada target.

"Outlook 2022 sebesar 15,3 persen ini kita berikan keputusan sangat strategis dan tetap dalam kondisi mitigasi yang kami hadapi" ucap Febrio pada 13 Juni 2022.

Dari perkiraan total penerimaan pajak yang sebesar 1,784 triliun rupiah tersebut dijelaskan oleh Febrio secara rinci.

Baca Juga: Tarif Listrik Dinaikan untuk Pelanggan Tertentu Saja

Dari 1,784 triliun rupiah diambil dari bea dan cukai (299 triliun rupiah), yang targetn dari APBN hanya sebesar 245 triliun rupiah.

Sementara sisanya dari penerimaan pajak sebesar 1,485 triliun rupiah dan target tersebut melebihi target APBN sebesar 1,265 triliun rupiah.

Pada tahun-tahun sebelumnya dari 2017 sampai 2019, proyeksi penerimaan perpajakan hanya tumbuh dengan rata-rata 6,5 persen saja.

Baca Juga: Datangi Tempat Prostitusi Terbesar di Jakarta yang Sudah Dijadikan Masjid, Beginilah TKI Arab Saudi Ini

Dalam arti keadaan tersebut membaik setelah kasus Covid-19 dapat terkendali dan juga vaksin yang sudah terakselerasi pada 2021.

Sebelumnya ketika Indonesia sedang dalam masalah krisis pandemi Covid-19 pada tahun 2020, data dilaporkan bahwa perpajakan anjlok mencapai 16,9 persen.

Dengan demikian target yang dituturkan, Febrio terus mengambil langkah yang pasti dan tentunya berhati-hati dari ketidakpastian yang terjadi, dalam sistem perdagangan global.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x