BPBD Ungkap Pemicu Luapan Banjir Bandang Terbesar di Kota Sukabumi: Sungai Cisuda Dipenuhi Berton-ton Limbah

- 5 Maret 2022, 12:20 WIB
BPBD Ungkap Pemicu Luapan Banjir Bandang Terbesar di Kota Sukabumi.
BPBD Ungkap Pemicu Luapan Banjir Bandang Terbesar di Kota Sukabumi. /Mediapakuan.com/Manaf Muhammad
 
MEDIA PAKUAN - Pemicu banjir bandang di Kota Sukabumi pada Kamis 17 Februari lalu disebabkan luapan air Sungai Cisuda ketika cuaca hujan berintensitas tinggi mengguyur.
 
Usai bencana yang disebut Gubernur Ridwan Kamil sebagai yang terparah dalam 30 tahun terakhir tersebut, Pemerintah daerah Kota Sukabumi serta Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat telah melakukan upaya normalisasi Sungai Cisuda.
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Imran Wardhani mengatakan pengerukan Sungai Cisuda telah dilakukan sejak ditetapkan tanggap darurat bencana di Kota Sukabumi.
 
 
Menurutnya sampah di aliran sungai tersebut jumlahnya mencapai berton-ton sehingga diperlukan alat berat untuk mengangkutnya.
 
"Dari Dinas lingkungan hidup khususnya persampahan itu selama masa tanggap bencana itu menyiagakan dua armada pengangkut sampah, material dua armada dan ada tiga hari pada saat hari pertama dan kedua itu empat armada untuk melakukan pengangkutan. Armadanya satu dam truk dan satu engkel, kalau yang engkel itu kapasitasnya 2 ton ya kalau yang dan truk 4,5 ton tinggal dikalikan dalam 14 hari," kata Imran kepada Media Pakuan, Sabtu 5 Maret 2022.
 
Imran menyebut limbah yang terdapat di aliran Sungai Cisuda beragam, namun yang paling dominan adalah limbah rumah tangga. Bahkan sisa sisa pepohonan besar yang tumbang pun terbengkalai di aliran sungai.
 
 
"Limbah rumah tangga, kemudian material material bangunan terus ada juga pohon pohon tumbang yang menutupi sungai Cisuda dan juga saluran air lainnya dan juga sampah," ucapnya.
 
Lanjut Imran, hingga hari ini pengerukan dan normalisasi sungai masih berlanjut. Masih terdapat material material padat yang mengendap di bagian dasar sungai. 
 
"Masih teman teman dari sumber daya air SDA, Dinas PUTR itu masih berjalan titiknya sekarang berada di dekat pemakaman gunung karang," ungkapnya.
 
Pendangkalan sungai ini menjadi masalah serius sehingga Pemerintah Kota Sukabumi melakukan normalisasi lanjutan terhadap sungai yang menjadi penyebab banjir bandang terutama aliran Sungai Cisuda.
 
 
Perilaku membuang sampah sembarangan ke aliran sungai pun harus dicegah agar. Walikota Sukabumi Achmad Fahmi memberi peringatan keras kepada masyarakat dan siapapun untuk membiasakan diri untuk tidak mengotori sungai.
 
"Jadi kita sudah melakukan pengerukan bekerja sama dengan provinsi jabar dan kami juga minta ke masuarakat taat, jangan sampai membuang sampah sembarangan. Ini hal kecil tapi dampaknya luar biasa," kata Achmad Fahmi.
 
Selain pengerukan, Fahmi mengatakan pelandaian sungai juga akan menjadi langkah normalisasi setelah dilakukan kajian oleh dinas terkait.
 
 
"Jadi langkah-langkah itu kita lakukan termasuk dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan lakukan pelandaian karena di depan ini terlalu datar maka akan dikakukan pelandaian sehingga diharapkan arus akan cepat bergerak," pungkasnya.
 
"Ubah secara total tidak. Sudah dipelajari secara teknis oleh PU cukup dgn pelandaian dan melakukan pengerukan," imbuhnya.
 
Tumpukan sampah yang mengendap selama bertahun-tahun di bagian dasar menjadi pemicu utama Sungai Cisuda meluap. Sehingga menimbulkan masalah serius yakni terjadinya banjir bandang terparah di Kota Sukabumi tepatnya di kelurahan Jayaraksa kecamatan Baros yang menghancurkan ratusan rumah dan menewaskan satu jiwa.***

Editor: Adi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x