MEDIA PAKUAN - Maen Boles atau Bola tangan api merupakan sebuah kesenian yang lumrah ditampilkan apabila kita mengunjungi Kota Sukabumi.
Boles dikembangkan di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath Kota Sukabumi melalui PS Maung Bodas sebagai perguruan pencak silat yang menaunginya.
Uniknya lagi Boles merupakan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang dimiliki Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi karena terdapat bukti-bukti sejarah yang mengisahkan permainan ini pada zaman kerajaan Pajajaran.
Baca Juga: 5 Tips Islami Melupakan Kekasih Setelah Putus: Perbanyak Puasa Sunah
Dalam kitab Suwasit yang tersimpan di Museum Prabu Siliwangi, dijelaskan Boles berangkat dari seni budaya Nyonyoo Seneu pada abad ke 13 hingga 15 Masehi di masa kerajaan Pajajaran.
Pada zaman itu Boles ini ditampilkan untuk acara-acara penyambutan kedatangan raja, dan upacara upacara kebesaran dari kerajaan Pajajaran yang menonjolkan unsur seni dan olahraga maka Boles sering disebut sebagai olahraga tradisional.
Kini Boles kerap dijadikan sebagai seni budaya olahraga dalam acara-acara besar, festival budaya, hingga menjadi perlombaan.
Baca Juga: Komunikasi Semakin Lancar, 70 Desa di Sekeliling Danau Toba Terlayani Jaringan 4G XL
Bahkan pencipta seni Boles yang juga pendiri Museum Prabu Siliwangi, KH Muhammad Fajar Laksana mengatakan kesenian ini telah mendapat kehormatan dari berbagai penjuru dunia.