Main Boles Dimainkan di Turki oleh Mahasiswa Asal Sukabumi, Pengunjung dari Mancanegara Terpukau

- 23 September 2021, 20:10 WIB
Mahasiswa Sakarya University Turki alumni Ponpes Dzikir Alfath, Muhammad Irsyad Fatahillah menampilkan kesenian Boles di hadapan pengunjung dari berbagai negara/ISTIMEWA
Mahasiswa Sakarya University Turki alumni Ponpes Dzikir Alfath, Muhammad Irsyad Fatahillah menampilkan kesenian Boles di hadapan pengunjung dari berbagai negara/ISTIMEWA /
 
MEDIA PAKUAN-Boles merupakan kesenian khas Kota Sukabumi yang menjadi daya tarik hingga mancanegara.
 
Bagaimana tidak, kesenian Boles yang dikembangkan di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath Kota Sukabumi ini telah menyebar luas di banyak daerah di Indonesia melalui pengembangannya di Perguruan Silat Maung Bodas.
 
Selain itu, Boles yang juga disebut sebagai olahraga tradisional ini memiliki nilai historis yang menjadi warisan budaya tak benda di Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi.
Disisi lain, warga dunia terpukau akan pertunjukan main bola tangan api ini yang telah memikat dengan keunikannya.
 
Salah satu contohnya adalah mahasiswa asal Kota Sukabumi yang saat ini sedang kuliah semester 6 di Sakarya University Turki, Muhammad Irsyad Fatahillah.
 
Pada 2018 lalu, Irsyad tampil memainkan Boles di hadapan ribuan mahasiswa Sakarya University yang berasal dari berbagai penjuru dunia.
 
Bukan hanya Boles, ia memainkan kesenian tradisional khas Sukabumi lainnya yakni Ngagotong Lisung, Cambuk Api, dan Silat bersila pada acara pentas seni internasional di kampus itu.
Mahasiswa menampilkan tradisi kesenian internasionalnya dari negara asalnya termasuk olahraga tradisional.
 
"Nah salah satunya kita perwakilan dari PS Sang Maung Bodas mewakili cabang yang ada di Turki untuk menampilkan Boles dan Lisung Ngamuk kemudian juga silat bersila hampir semua jurus jurus khas Sang Maung Bodas ditampilkan di sana," kata Irsyad kepada Media Pakuan, Kamis 23 September 2021.
 
Kumpulan mahasiswa asal Indonesia di sana mengadakan festival seni budaya yang bernama Mustehsem Indonesia. Acara ini untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya Indonesia kepada warga dunia.
 
Tak disangka, permainan Boles dan Ngagotong Lisung yang ditampilkan Irsyad  memikat ribuan pengunjung dari berbagai negara.
 
"Alhamdulillah reaksinya sangat bagus mereka merespon sangat baik dan juga terpukau karena seperti main api kemudian (seperti) debus cuma sekedar dipukul aja aneh bagi mereka, sampai ketika saya tampil itu setelah cambuk api ada yang datang langsung tunduk gitu," kata Irsyad.
 
Irsyad mengaku terperanjat lantaran penonton tadi mengatakan ingin menjadi muridnya.  "Jadikanlah saya sebagai murid anda' gitu lah bahasa Indonesianya kemudian dipegang pegang badan kaya aneh loh ini apa sih makanya ini sampai heboh karena membuat mereka aneh dan unik," ungkapnya.
 
Dia juga tak menyangka besarnya antusias pengunjung yang menyaksikan penampilan mereka. Hal ini tentunya juga lebih mengenalkan seni budaya Indonesia. 
 
"Alhamdulillah setelah saya tampil seni di sana jadi viral satu kampus, siapa pun itu tahu Irsyad oh yang main bola api ya yang main cambuk api ya yang kebal ya apa itu. Alhamdulillah, setelah tampil Boles, Lisung Ngamuk, Cambuk api sama silat bersila," ucapnya.
 
Sementara Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath sekaligus guru besar PS Sang Maung Bodas, KH Muhammad Fajar Laksana mengatakan, kesenian Boles memang sangat digemari banyak masyarakat termasuk dari mancanegara. Bahkan sudah ditampilkan di beberapa negara Eropa dan Asia.
 
"Sudah beberapa negara menampilkan kesenian ini di Turki, kemarin di Portugal dan juga sebelumnya dibawa ke Malaysia juga dikenalkan," kata Fajar.
 
 
Fajar mengaku senang lantaran kesenian Boles dan Lisung Ngamuk diminati di banyak negara. Bahkan ada yang ingin mencoba dan belajar seni tersebut.
 
"Insya Allah ini akan menyebar di beberapa negara karena banyak alumni kita yang sudah belajar dan menyebar ke beberapa negara melanjutkan studinya, sehingga mereka membawa budaya daerah Sunda Jawa Barat di Kota Sukabumi ini," kata KH Muhammad Fajar Laksana.
 
Ia menjelaskan, kesenian Boles dan Ngagotong Lisung sangat digemari karena bersifat interaktif di mana penonton bukan hanya melihat tetapi juga bisa ikut memainkannya.
Kesenian ini juga memberikan daya tarik luar biasa bagi kalangan turis dan juga luar negeri. Dia mengatakan, siapa pun bisa memainkan permainan ini lantaran hanya membutuhkan keberanian.
"Warga asing bukan hanya menonton, tapi juga ikut memainkan dan ikut bergembira dengan permainan khas dari Sukabumi dan Indonesia ini yaitu Ngagotong Lisung dan Boles jadi kelebihannya permainan ini mereka semua bisa terlibat bermain sehingga penonton juga bisa menjadi pemain," jelasnya.
 
Menurut informasi yang diterimanya, Desember 2021 mendatang akan ditampilkan kembali kesenian asal Kota Sukabumi Boles dan Ngagotong Lisung di Sakarya University Turki dalam festival budaya internasional.***

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x