Sandiaga Uno Kepincut Cambuk Api dan Boles, Berjanji Mengembangkan Kesenian Sukabumi

- 6 September 2021, 20:09 WIB
Menparekraf RI menyaksikan penampilan Boles dan Cambuk Api ketika berkunjung ke Kabupaten Sukabumi, Senin 6 September 2021.ISTIMEWA
Menparekraf RI menyaksikan penampilan Boles dan Cambuk Api ketika berkunjung ke Kabupaten Sukabumi, Senin 6 September 2021.ISTIMEWA /
 
 
MEDIA PAKUAN-Kesan pertama yang ditunjukkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ketika mengunjungi Sukabumi di Desa Cisande, Cicantayan, Kabupaten Sukabumi ketika melihat kesenian lokal yakni Cambuk Api.
 
Sandiaga Uno mengaku baru pertama kali menyaksikan atraksi asli dari Kabupaten Sukabumi tersebut.
 
"Tadi ada juga tari tarian berbasis api itu juga baru pertama kali lihat, ini yang saya akan kembangkan dan masyarakat urban pasti sangat merindukan kegiatan seperti ini," kata Sandiaga Uno ketika menghadiri Program Anugerah Desa Wisata Indonesia di Desa Wisata Cisande, Sukabumi, Minggu 5 September 2021.
Ia juga mengapresiasi permainan jaman dahulu yang disuguhkan di wisata Desa Cisande seperti bermain Enggrang dan layang-layang.
 
Menurutnya, kesenian seperti Cambuk Api dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Sukabumi, khususnya kaum urban yang merindukan kearifan lokal, apalagi setelah rampungnya akses infrastruktur menuju Sukabumi.
 
Kesenian Cambuk Api yang ditampilkan dalam acara tersebut dilakukan oleh Madzas Al Fath Ciracap yang terafiliasi dengan PS Maung Bodas.
 
Pemain mempelajari Cambuk Api yang merupakan ciri khas dari Perguruan Silat Maung Bodas asal Kota Sukabumi.
 
Terpisah, Guru Besar PS Maung Bodas KH Muhammad Fajar Laksana mengatakan, Cambuk Api biasa dilakukan sebagai pemanasan sebelum bermain Boles atau Bola Tangan Api.
 
"Jadi permainan Cambuk Api itu adalah permainan awal sebelum permainan Bola Lengeun Seneu (Boles) maksud dan tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada para pemain Boles bahwa dengan dicambuk api dia tidak apa apa sehingga kemudian menimbulkan kepercayaan diri untuk memainkan Boles," kata KH Fajar Laksana.
 
Sebelum dicambuk menggunakan tali tambang besar berapi, pemain harus dibalur di bagian badan dengan menggunakan cairan bahan herbal yang sudah diracik dengan komposisi setengah ember air panas, ditambah 15 lembar daun sirih, 15 siung bawang putih, 3 buah jeruk nipis, dan bawang merah.
 
"Supaya tidak menimbulkan kecelakaan maka tubuh harus dibalur dulu dengan ramuan herbal tadi, teknik kedua dengan menegangkan otot jangan ada keriput di bagian tangan, punggung, dan badan, teknik berikutnya menggunakan pernapasan di Maung Bodas namanya buang satu atau napas dalam," katanya.
 
"Setelah melakukan itu semua tentu sebagai umat Muslim yang beriman harus berdoa kepada Allah sesuai doa yang sering dibaca masing-masing setelah itu memohon kepada Allah diberikan ketenangan," ucap Fajar Laksana.
 
Seperti diketahui Cambuk Api dan Boles biasa ditampilkan bersamaan. Kesenian ini ciri khas dari Maung Bodas cuma adakalanya dimainkan terpisah ga apa apa.
 
Kesenian Boles dan Cambuk Api juga telah melambungkan nama Kota Sukabumi dan Indonesia ke kancah internasional sebanyak dua kali di Tafisa World Sport.
 
Terbaru, Juni 2021 lalu kesenian ini ditampilkan pada ajang internasional di Lisbon Portugal, pada 2016 juga ditampilkan pada ajang yang sama dengan tuan rumah Jakarta.***

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x