Network
MEDIA PAKUAN - Seorang gadis bernama Salma Fauziah Rahman masih berusia 13 tahun terpaksa berhenti bersekolah. Salma warga gang Makam, Kampung Cipancur, RT 26, RW 06, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Salma berhenti sekolah lantaran wabah pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian keluarganya memburuk.
Bapaknya Abdurhaman (46) yang sehari-hari berprofesi sopir angkot diketahui tidak mencukupi kebutuhan harus berhenti seiring pemberlakukan PPKM.
Baca Juga: Tips Isoman Covid-19, Versi yang Benar Kata dr. Tirta
Diusianya yang masih belia Salma dengan sukarela membantu perekonomian keluarga dengan menenteng boks plastik berisi gorengan yang dijualnya.
Saat ditemui awak media pada Minggu, 25 Juli 2021, Salma tampak tengah beristirahat menjajakan gorengan yang ditentengnya dipinggir Jalan Raya Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.
Salma mengaku terpaksa tidak melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP lantaran kondisi ekonomi keluarganya yang menurun akibat wabah pandemi Covid-19.
Penghasilan sang Ayah Abdurahman yang merupakan seorang sopir angkot diketahui tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Salma mengaku, terpaksa berhenti sekolah untuk bantu kedua orang tuanya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Selain itu, dirinya juga mengaku merasa jenuh bilamana tidak ada kegiatan di rumah.
“Jualan kue untuk membantu orang tua, diam di rumah bosan, “ kata Salma.
Baca Juga: Vicky Prasetyo Beri Ucapan Syukur Atas Kehamilan Kalina Ocktaranny
Kendati demikian, ia mengaku harus mememndam perasaan ingin bersekolah dikala teman-teman sebayanya bersekolah dan bermain.
Ia menyadari kondisi ekonomi orang tuanya saat ini terpuruk sejak munculnya wabah Corona.
Dirinya berharap, bisa bersekolah kembali sampai kejenjang lebih tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang baik bisa membahagiakan orang tuanya.
Baca Juga: Aktor Drama NVTL Kim Min Gwi Dituding Sering Melakukan Cinta Satu Malam dan Langgar Prokes
“Lihat anak-anak lain sekolah, pingin juga sekolah tapi orang tua tidak bisa sekolahin, kalau seperti sekarang ini tidak mungkin seperti mereka yang sekolah, kalau sekolah tinggi belajar yang benar dan berhasil jadi orang sukses dapat kerjaan bagus, ingin bahagiakan orang tua," pungkasnya.***
