Anak Buah Prabowo Hadir Ground Breaking Bukit Algoritma, Cikidang Sukabumi

- 10 Juni 2021, 19:21 WIB
Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya Budiman Sudjatmiko, Direktur PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko, Direktur PT Amarta Karya Nicholas Agung, Kolonel (Purn) Fauka Noor Farid,
Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya Budiman Sudjatmiko, Direktur PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko, Direktur PT Amarta Karya Nicholas Agung, Kolonel (Purn) Fauka Noor Farid, /Ahmad Rayadie /
 
 
MEDIA PAKUAN - Peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Bukit Algoritma sudah dilakukan di Cikidang, Sukabumi yang juga menandai resminya pembangunan tahap pertama Mega proyek ini, Rabu 9 Juni 2021.
 
Acara tersebut dihadiri Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya Budiman Sudjatmiko, Direktur PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko, Direktur PT Amarta Karya Nicholas Agung, Kolonel (Purn) Fauka Noor Farid, Kepala BPPT Hammam Riza, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dan pejabat lainnya.
 
 
Namun keanehan nampak karena si 'empunya' daerah, Bupati Sukabumi Marwan Hamami maupun Wakilnya tidak menghadiri acara tersebut.
 
Bukan hanya Bupati Sukabumi, bahkan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga tidak terlihat batang hidungnya dalam kesempatan itu.
 
Dari pantauan media sosial Instagram @ridwankamil, ia terlihat lebih memilih mendampingi presiden Joko Widodo dalam kunjungan pantauannya terhadap vaksinasi di RS Universitas Indonesia, Depok Rabu 9 Juni 2021.
 
 
Sebelumnya kang Emil sempat menyinggung bahwa Bukit Algoritma jangan hanya jadi 'gimmick' di awal saja.
 
Bahkan ia juga belum mendapat laporan usulan ke provinsi Jawa barat untuk proyek Bukit Algoritma atau 'Silicon Valley' nya Indonesia.
 
"Tapi karena saya belum pernah dipaparkan seperti apa bagaimana ya saya terbatas responnya karena yang penting jangan sampai hanya heboh di awal beritanya besar tetapi saat pelaksanaan tidak seperti itu," kata Ridwan Kamil ketika mengunjungi Sukabumi, ke Jembatan Suspension Bridge di Kadudampit Sukabumi, Minggu 9 Mei 2021 lalu.
 
 
Mega proyek prestisius itu akan dikerjakan dengan target selesai tahun 2031. Namun spekulasi berdatangan karena status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) nya sampai saat ini belum juga muncul dari Dewan KEK Nasional sejak pengusulannya pada 2018 lalu karena kendala administrasi.
 
"Kami masih dalam menjalani proses untuk penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tapi kami mengucapkan terimakasih sebesar besarnya kita tahu bahwa sudah ada undang undang cipta kerja dan turunan turunannya," kata Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko dalam acara groundbreaking Bukit Algoritma.
 
Pengerjaannya pun akan dibagi ke tiga tahap mencakup kecamatan Cikidang dan Cibadak yang terdiri dari desa Cicareuh, Pangkalan, Taman Sari, dan Neglasari.
 
 
"Di tiga tahun pertama ini kami dipercaya membangun infrastruktur, infrastruktur dari mana, nanti dari arah seksi II tol Bocimi di arah pintu tol, kurang lebih di sekitar bulan Agustus nanti akan bisa dibuka," kata Direktur Utama PT Amarta Karya Nikolas Agung selaku perusahaan pemegang main contractornya.
 
Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO, Budiman Sudjatmiko juga mengatakan tahap pertama ini memakan waktu tiga tahun, lalu tahap dua kurun waktu lima tahun, dan tahap tiga yaitu tiga tahun.
 
Ia juga menyebutkan sudah ada beberapa investor yang menggelontorkan dananya hingga kurang lebih Rp 21 triliun untuk tahap pertama ini.
 
 
Rp 18 triliun dari investor asal Kanada, Rp 1,4 triliun dari Jerman yang katanya akan difungsikan untuk pengembangan energi terbarukan yang dikerjakan di Jawa Barat luar Sukabumi.
 
Kemudian yang teranyar masuk uang Rp 1,7 triliun dari salah satu negara di Asia.
 
"Ada Rp 1,7 triliun khusus untuk riset sensor nelayan sensor perikanan," kata Budiman.
 
Seperti diketahui proyek Bukit Algoritma merupakan inisiasi dari dua perusahaan swasta yaitu PT Bintang Raya Lokalestari selaku pemilik lahan 888 hektare yang dipimpin Dhanny Handoko dan PT Kiniku Nusa Kreasi yang merupakan perusahaan penyedia solusi teknologi dan komunikasi dengan CEO Tedy Tri Tjahjono untuk membuat tempat pusat pengembangan teknologi industri 4.0 dan ilmu pengetahuan.
 
 
Tedy juga adalah sekretaris gerakan Inovator 4.0 yang digagas politisi PDIP sekaligus komisaris PTPN V, Budiman Sudjatmiko.
 
Dalam perjalanannya, kedua perusahaan tersebut menandatangani kesepakatan untuk membentuk perusahaan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan nama Kiniku Bintang Raya dengan ketua pelaksana Budiman Sudjatmiko.
 
Kemudian pada 7 April 2021, Kiniku Bintang Raya menunjuk perusahaan plat merah BUMN PT Amarta Karya yang bergerak di bidang konstruksi untuk menjadi pengerja infrastruktur di tahap pertama untuk fase klaster dan ekosistem.
 
 
Proyek jangka panjang Bukit Algoritma ini disebut juga menjadi kawasan pariwisata, fusi sains, dan teknologi bahkan pertanian modern.
 
Pemilihan lokasi di Sukabumi juga disebabkan cukup strategis karena tidak jauh dari Jabodetabek dan Bandung yang mana terdapat universitas yang nantinya akan melakukan riset di Bukit Algoritma.*** (Manaf Muhammad)

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah