Habiskan Dana Rp18 Triliun, Ini 3 Perusahaan Besar yang Terlibat dalam Proyek Silicon Valley Indonesia

- 15 April 2021, 11:24 WIB
3 Perusahaan Besar yang Terlibat dalam Proyek Silicon Valley Sukabumi
3 Perusahaan Besar yang Terlibat dalam Proyek Silicon Valley Sukabumi /

MEDIA PAKUAN - Indonesia digadang gadang akan memiliki kawasan untuk research and development (R & D) laiknya Silicon Valley yang berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi.

Megaproyek tersebut didukung oleh tiga perusahaan pengembang dalam pembangunan tahap awalnya yang menghabiskan dana hingga Rp 18 triliun.

Tiga perusahaan tersebut yakni PT Kiniku Nusa Kreasi, PT Amarta Karya, dan PT Bintang Raya Lokalestari, di mana dalam pelaksanaannya mereka memiliki peran masing-masing.

Baca Juga: Gegara Ikut Aksi Anti Kudeta, 19 Dokter Ditangkap dan Didakwa Junta Militer Myanmar

Awalnya megaproyek ini datang dari Kiniku Nusa Kreasi yang merupakan perusahaan penyedia solusi teknologi dengan CEO Tedy Tri Tjahjono, menawarkan kerja sama dengan PT Bintang Raya Lokalestari sebagai pemilik lahan seluas 888 hektare yang akan menjadi tempat Bukit Algoritma dirancang.

Perlu diketahui Tedy juga adalah sekretaris dalam gerakan Inovator 4.0 yang digagas Budiman Sudjatmiko yang juga anggota DPR RI Komisi II fraksi PDI P.

Kemudian Bintang Raya Lokalestari dibawah direktur Dhanny Handoko menjalin kesepakatan perihal proyek tersebut dengan Kiniku.

Setelah terjalin cukup alot, lahan tersebut berubah statusnya dari Hak Guna Usaha menjadi Hak Guna Bangunan.

"PT Bintang Raya Lokalestari bilang, kami ada tanah 888 ha memang sudah kita ajukan sebagai KEK sudah didukung pemerintah Sukabumi dan Jabar, tapi belum ada investornya, belum ada SDM-nya. Saya bilang saya ada SDM-nya, yaudah tinggal cari investor. Kira-kira begitu" kata Budiman Sudjatmiko.

Baca Juga: 5 Tanda Jin Wasnan Menempel dalam Tubuh Manusia, Berikut Ciri dan Bacaan Ayat Pengusirnya

Kiniku dan Bintang Raya Lokalestari pun membangun kerjasama operasi berjudul Kiniku Bintang Raya dengan ketua pelaksananya Budiman Sudjatmiko.

Kemudian dua perusahaan swasta tersebut juga mengajak PT Amarta Karya (AMKA) yang merupakan perusahaan plat merah BUMN di bidang konstruksi yang disepakati pada 7 April 2021 lalu.

Nantinya AMKA akan berperan sebagai penyedia infrastruktur selama pembangunan tahap pertama.

Baca Juga: Lowongan Kerja April 2021: Perusahaan Oppo Membuka Formasi Staf Pajak dan Maintenance

Megaproyek ini rencananya akan dibagi menjadi tiga tahap di mana pada tahap awal sendiri membutuhkan tiga tahun penyelesaian.

Rencana prestisius ini nantinya akan dijadikan sebagai pusat pengembangan teknologi, kecerdasan buatan, pendidikan, pertanian, pariwisata, hingga energi sumber daya terbarukan panel surya.

Di kesempatan lain Budiman mengatakan Bukit Algoritma juga berada pada lokasi yang strategis sehingga akan mempermudah akses ke universitas untuk pengembangan riset dan pendidikan.

"Dipastikan tiga unsur berada disana, jaraknya 1,5 jam dari Jakarta setelah tol Bocimi (Bogor - Ciawi - Sukabumi) dengan Universitas IPB jaraknya hanya 1 jam, nanti sambung tol Bandung - Sukabumi bisa 1,5 jam ke kampus ternama di bandung" ujarnya.

Baca Juga: Bambang Pamungkas Digugat Mantan Istri Siri, Sidang Tertunda Hakim Ketua Positif Covid 19

Hal senada diungkapkan Business Development Advisor AMKA Oki Fahreza yang mana akan terhubung dengan akses perjalanan yang sedang dibangun.

"Pembangunan KEK Sukabumi sangat strategis karena memiliki infrastruktur pendukung, seperti akses Tol Bocimi (Seksi 2 Cibadak), Pelabuhan Laut pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, Bandara Sukabumi Cikembar yang akan dibangun, dan Double Track KA Sukabumi" tandasnya. *** (Manaf Muhammad)

Editor: Siti Andini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah