Network
MEDIA PAKUAN - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dr. Lulis Delawati melaporkan hingga saat ini ada sekira 80 warga yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Ia mengatakan KIPI yang dialami oleh mayoritas warga Kota Sukabumi pasca Imunisasi merupakan KIPI ringan seperti alergi dan gatal-gatal.
"Jumlah keluhan KIPI ringan di kota sukabumi ada sekira 80 an warga yang mengeluhkan," katanya kepada awak media usai pelaksanaan vaksinasi tahap kedua di gedung Juang pada Rabu, 17 Maret 2021.
"Mayoritas mengeluhkan gatal tapi hanya gatal alergi tidak menyebabkan efek gatal yang berkelanjutan," sambungnya.
Lulis mengatakan adanya KIPI ini sangat wajar terjadi setelah melakukan imunisasi seperti vaksinasi.
"Jadi dalam program imunisasi itu hal biasa ada yang namanya KIPI sehingga dikartu vaksin ada nomor telepon yang bisa dihubungi ketika ada masalah," katanya.
Dirinya mengatakan salah satu antisipasinya adalah adanya observasi selama 30 menit setelah vaksinasi.
Baca Juga: Puluhan Orang Tewas dalam Kudeta Militer Myanmar, Indonesia Didesak Ikut Turun Tangan
"Kenapa ada observasi 30 menit itu adalah masa kritis terjadi KIPI pasca imunisasi tetapi kipi itu bisa kita observasi sampai dengan 28 hari kedepan setelah disuntik," ucapnya.
Selain itu, dr. Lulis mengatakan bentuk antisipasi lain terkait KIPI ini yakni adanya kelompok Kerja KIPI (Pokja KIPI).
"Dikota sukabumi kita sudah punya Pokja KIPI yang didalamnya berisi tim ahli," tuturnya.
Ia mengaskan sejauh ini semua kasus KIPI di Kota Sukabumi berhasil diatasi oleh tim kesehatan.
"Sampai sekarang semua kasus yang alergi teratasi dan kasusnya hanya sedikit," pungkasnya.***
"Kenapa ada observasi 30 menit itu adalah masa kritis terjadi KIPI pasca imunisasi tetapi kipi itu bisa kita observasi sampai dengan 28 hari kedepan setelah disuntik," ucapnya.
Selain itu, dr. Lulis mengatakan bentuk antisipasi lain terkait KIPI ini yakni adanya kelompok Kerja KIPI (Pokja KIPI).
"Dikota sukabumi kita sudah punya Pokja KIPI yang didalamnya berisi tim ahli," tuturnya.
Ia mengaskan sejauh ini semua kasus KIPI di Kota Sukabumi berhasil diatasi oleh tim kesehatan.
"Sampai sekarang semua kasus yang alergi teratasi dan kasusnya hanya sedikit," pungkasnya.***
