MEDIA PAKUAN -Gempabumi di Mamuju, mengakibatkan tanah longsor, sehingga menutupi ruas jalanan tempat masyarakat setempat lewat.
Lebih tempatnya, di Desa Kopeang dan Desa Bela, di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Pasca bencana wilayah tersebut, masih dalam terisolasi. Lalu lintas angkutan darat tidak bisa dilalui, karena terhalang material tanah longsor.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, saat memberikan keterangan di Mamuju Jumat 12 Maret 2021 Malam.
"Desa Bela dan Kopeang masih terisolasi akibat gempa yang terjadi pada 15 Januari 2021dan mengguncang sejumlah wilayah di Kabupaten Mamuju dan Majene," kata Bupati Mamuju Sutinah Suhardi di Mamuju Jumat 12 Maret 2021 malam.
Oleh sebab itu, Sutinah selaku Bupati Mamuju, menyampaikan beberapa hal penting terkait kejadian gempabumi yang menggoncang wilayah Mamuju.
Menurut Sutinah ada sekitar 27 titik longsor yang membuat Desa Bela dan Kopeang sulit diakses sehingga daerah itu menjadi terisolasi.
Sutinah menyebut Pemkab Mamuju akan tetap memberikan memperhatikan dan membangun kembali fasilitas di kedua wilayah tersebut.
Baca Juga: Awas Narkoba! Tercatat 82 Desa Kaltim Masuk Kategori Bahaya
Bantuan diberikan sesuai dengan komitmennya sebelum terpilih menjadi bupati Mamuju agar dapat kembali putih dan tidak lagi terisolasi.
Ia juga menjelaskan Desa Bela dan Kopeang terletak di Pegunungan Mamuju, sekitar 35 kilometer dari jalur trans Sulawesi di Kecamatan Tapalang.
"Untuk menuju daerah itu cukup sulit karena harus melalui gunung jurang dan jalan berliku, dan kini diperparah dengan banyaknya titik longsor," ucapnya.
Selama ini, kata Sutinah bantuan logistik kepada warga yang tersiolisr dengan menggunakan pesawat helikopter. Terutama kepada masyarakat desa agar terbantu memenuhi kebutuhan hidupnya selama wilayahnya terisolasi.
"Kami prihatin melihat kondisi masyarakat yang terisolasi dan rumahnya dirusak gempabumi. Kami akan kesana lagi memberikan perhatian pembangunan kepada masyarakat,"kata Sutinah Suhardi.***