MEDIA PAKUAN - Wanita asal Indonesia pernah mencatatkan sejarah menjadi wanita nomor satu di China.
Wanita Indonesia tersebut pernah menjadi seorang Ibu Negara di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Siapakah wanita Indonesia itu? Ia adalah Oei Hui Lan yang lahir di Semarang pada 21 Desember 1889.
Ia lahir dari pasangan bangsawan Oei Tiong Ham dan Goei Bing Nio yang tercatat memiliki harta mencapai 200 juta gulden atau Rp 44 triliun.
Baca Juga: Saat Pencoblosan Pemilu Serentak 2024, Baju Raffi Ahmad di Sorot: Dikira Sedang KampanyeTerlahir dengan paras yang cantik dan makan dengan sendok emas, Oei Hui Lan tinggal di sebuah rumah mewah seluas 80 hektar di Semarang.
Pada saat ulang tahunnya, sang ayah akan mengadakan sebuah pesta besar yang mengundang bangsawan lainnya.
Dengan kekayaan sang ayah, Oei Hui Lan juga bisa dengan leluasa bepergian ke luar negeri.
Tak heran Oei Hui Lan kemudian memiliki kenalan dari keluarga Kerajaan Inggris dan Politisi China bernama Wellington Koo.
Baca Juga: Momen Titiek Soeharto Nyanyikan Lagu Rahasia Hati: Kisah Cinta Prabowo Subianto Jadi Sorotan: Simak Lagunya!Ia dan pria itu bertemu di London sekitar tahun 1920. Dari pertemuan itu, tumbuh benih-benih cinta antara Oei Hui Lan dan Wellingtong Koo.
Meskipun kala itu keduanya sudah sama-sama berstatus janda dan duda, Oei Hui Lan dan Wellington Koo menikah pada 1921.
Wellington Koo saat itu berstatus sebagai orang terpenting kedua di China. Setahun setelah menikah, pria itu naik jabatan menjadi Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan China.
Pada 1926, Qui Hui Lan menjadi Ibu Negara setelah Wellington Koo menjadi pelaksana tugas Presiden Republik China, sewafatnya Presiden China, Sun Yat Sen.
Baca Juga: Kocak! Gibran Rakabuming Raka Pamer Potret saat Digendong Mayor Teddy : Mimpi Apa SemalemIa menjadi Ibu Negara selama satu tahun sebelum Wellington Koo berhenti menjabat pada 1927.
Setelah itu, Qui Hui Lan bersama sang suami tinggal berpindah-pindah mulai dari Shanghai, Paris, Hingga London.
Pernikahan itu sayangnya berakhir apda 1958 dan Oei Hui Lan memilih menetap di New York sampai akhir hayatnya pada 1992.***