Demi Konten, Pelajar SMP di Gunungguruh Sukabumi Duel Bacok-bacokan hingga Tewas

11 Februari 2024, 15:36 WIB
Polisi mengecek TKP duel maut pelajar SMP di Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. /Istimewa

 

MEDIA PAKUAN - Belum lama ada kasus tawuran pelajar, kini terjadi kembali hal serupa di Sukabumi. Tawuran kali ini menewaskan satu pelajar asal Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi.

Peristiwa duel ala gladiator antar pelajar SMP diketahui terjadi pada Jum'at 9 Februari 2024 sekitar pukul 17.30 WIB di Kampung Lebak Muncang, RT 39 RW 19, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

KBO Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota, IPTU Agus Israwan mengatakan, peristiwa berdarah tersebut diawali dari janjian antara korban dan pelaku. Korban berinisial MRA (17) meninggal dunia usai terlibat pertarungan.

"Kejadiannya bermula dari adanya kelompok dari salah satu sekolah SMP mengadakan janjian duel dengan salah satu sekolah SMP di Gunungguruh. Mereka telah melakukan atau janjian duel itu melalui Direct Message (DM) Instragram," kata Agus, Sabtu 10 Februari 2024.

Baca Juga: Ultimatum Bawaslu Kota Sukabumi Diskualifikasi Peserta Pemilu yang Money Politic selama Masa Tenang

"Iya, mereka mengajak duel untuk dijadikan konten dan diviralkan di media sosial, akhirnya ditentukan lokasinya di daerah Kampung Lebak Muncang. Maka terjadilah duel satu lawan satu," lanjutnya.

Agus menjelaskan, korban datang bermodalkan pisau dapur yang dijadikan senjata untuk duel. Luka sabetan akibat hantaman senjata tajam cerulit dialami korban pada bagian paha dan betis sebelah kiri.

"Pelaku sempat ditusuk pada bagian kepalanya oleh korban menggunakan pisau. Namun, tidak terluka. Karena, saat duel pelaku menggunakan helm," ujarnya.

Pasca peristiwa berdarah tersebut, korban langsung dilarika ke Rumah Sakit Betha Medika Cisaat. Disebabkan kehabisan darah, korban dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Luka serius lainnya terdapat pada dagu sebelah kiri, luka sayat di bagian pangkal paha sebelah kiri, dan luka lecet di bagian ibu jari kaki sebelah kanan.

Baca Juga: Kotori Jalanan selama Masa Tenang Pemilu 2024, APK di Kota Sukabumi Dibongkar Paksa Petugas Gabungan

"Awalnya dibawa ke Rumah Sakit Betha Medika, tapi sudah meninggal dunia dalam perjalanan. Nah, akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin Kota Sukabumi (RSUD) R Syamsudin Kota Sukabumi, untuk dilakukan visum," tuturnya.

Sebelum melakukan duel, menurutnya korban dijemput oleh tiga koleganya menggunakan sepeda motor Yamaha Mio. Keluarga korban saat itu tidak tahu menahu tujuan korban pergi. Barulah sekitar pukul 19.30 WIB, pihak keluarga terkejut dengan adanya kabar duka bahwa korban meregang nyawa.

"Korban ini, dulunya sekolah di salah satu SMP yang ada di wilayah Kecamatan Gunungguruh. Tapi, sekarang sudah pindah sekolahnya melalui Paket C. Iya, katanya karena keterbatasan ekonomi. Sementara, ibunya kerja sebagai buruh migran di Negara Malaysia," pungkasnya.

Berdasarkan keterangan sementara yang diperoleh dari pemeriksaan oleh pihak kepolisian, duel tersebut bermotif dari adanya keinginan untuk menjadikan konten demi ketenaran kelompok sekolahnya. Terlebih, duel maut tersebut, telah sengaja mereka rekam.

Baca Juga: Logistik Pemilu untuk Wilayah Kota Sukabumi Didistribusikan Hari Ini, KPU Kerahkan 17 Armada Truk Bak Tertutup

"Motifnya hanya nantang duel antar sekolah, ego mereka biasa nunjukin eskistensi dirinya, untuk memenangkan gengsi dan ketenaran nama kelompok sekolah mereka," tandasnya.

"Jadi, mereka ingin eksis di medsos. Nah, waktu itu dari salah seorang dari meraka ada yang bagaian operator live streaming di akun Instragram. Ini nanti kita telusuri penyelidikannya. Langkah kepolisian mencari barang bukti, keterangan saksi-saksi dan secepat mungkin pelaku dapat ketangkap. Sementara ini, pelaku baru teridentifikasi 4 orang," jelasnya.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler