Walkot Waris Thalib Dapat Gelar Kehormatan Pajajaran di Sukabumi, Termotivasi Jadikan Tanjungbalai Kota Santri

21 Januari 2024, 19:16 WIB
Wali Kota Tanjungbalai Waris Thalib saat mengunjungi Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi. /Manaf Muhammad/Media Pakuan

MEDIA PAKUAN - Wali Kota Tanjungbalai Waris Thalib bersama sejumlah kepala dinas Pemkot Tanjungbalai melakukan kunjungan ke Ponpes Dzikir Al Fath di Kelurahan Karang Tengah Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi, Minggu 21 Januari 2024.

Setibanya di pondok pesantren, Waris Thalib disambut dengan upacara adat Sunda Ngagotong Lisung yang diiringi kesenian bela diri pencak silat dari perguruan silat Sang Maung Bodas.

Kemudian rombongan Tanjungbalai memasuki area Museum Prabu Siliwangi didampingi langsung oleh pendirinya sekaligus pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana.

Waris juga melihat berbagai unit usaha pondok pesantren serta atraksi seni budaya Boles atau bola tangan api, cambuk api dan Lisung Ngamuk yang ditampilkan oleh santri.

Baca Juga: Tiga Hari Hilang di Perairan Sukabumi, Nihil Tanda-tanda Kemunculan ABK Asal Magelang

"Kami termotivasi dengan adanya pondok pesantren yang cukup modern dan cukup memberikan pendidikan khususnya kekuatan, keimanan dan ekonomi bagi generasi penerus maka ini bisa menjadi percontohan bagi kami yang ada di daerah," kata Waris, Minggu 21 Januari 2024.

Melihat santri diajarkan wirausaha, pencak silat dan Tahfidz Al Qur'an, dia mengaku juga tergugah untuk lebih semangat dalam mewujudkan Kota Tanjungbalai menjadi kota religius dengan memiliki banyak penghafal Al-Qur'an.

"Kebetulan kami yang ada di daerah sedang berupaya mencanangkan Kota Tanjungbalai itu kota beriman, kota santri, kota satu rumah satu penghafal Al-Qur'an maka salah satu motivasi sebagai percontohan adalah Pondok Pesantren Al Fath ini karena kami lihat tidak hanya sekadar mengaji menghafal Al-Qur'an dan belajar formal tetapi anak anak ini diajarkan untuk bisa mandiri punya kreatifitas, keterampilan bahkan bisa menghasilkan uang. Paling tidak keluar dari pondok pesantren mereka punya keterampilan khusus," ujarnya.

Pesantren Dzikir Al Fath juga akan bekerjasama untuk memberikan beasiswa full gratis untuk kuliah dan nyantri bagi masyarakat Tanjungbalai. Selain itu, Wali Kota Tanjungbalai juga diberikan gelar kehormatan Rama Karta Nagara dari Museum Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Dua ABH Tersangka Bullying Siswa SD Sukabumi hingga Patah Tulang Dipulangkan ke Orang Tuanya

"Ternyata saya baru mengetahui ketika sampai di pondok pesantren ini adanya museum sejarah kerajaan Pajajaran atau persisnya Museum Prabu Siliwangi dan yang paling unik atau istimewanya ada salah satu di dalam museum itu rambut dari Rasulullah SAW dan banyak sejarah cerita tentang berdirinya kerajaan Pajajaran," ucapnya.

"Saya juga sangat terharu setelah mendapat kehormatan dan didaftarkan sebagai salah satu keluarga besar Pajajaran," ungkapnya.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana menambahkan, gelar kehormatan tersebut merupakan simbol kekeluargaan dan kerjasama antara Ponpes Dzikir Al Fath, Museum Prabu Siliwangi dan masyarakat Tanjungbalai, Sumatera Utara.

"Makna gelar itu adalah beliau diaku menjadi warga kehormatan di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath di Museum Prabu Siliwangi. Gelar Rama Karta Nagara itu sebenarnya istilah saja yang artinya orang tua yang mampu memimpin negara sehingga hubungannya bisa terjalin lebih erat lagi antara orang Sumatera Utara dengan keluarga besar di Museum Prabu Siliwangi," katanya.

Baca Juga: Belasan Rumah di Gunungguruh Sukabumi Diterjang Banjir, Mak Odah Cuma Bisa Pasrah

Pihaknya juga akan memberikan beasiswa bagi masyarakat Tanjungbalai untuk bisa berkuliah sambil mondok secara gratis hingga lulus.

"Kemudian kerjasama untuk memberikan beasiswa bagi masyarakat Tanjungbalai yang kurang mampu kita beri peluang untuk bisa mesantren, kuliah sambil ngaji dan full semua dibiayai oleh kita," ungkapnya.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler