Tempat Pemberdayaan Masyarakat, Pj Wali Kota Sukabumi Sebut Ponpes Dzikir Al Fath Contoh Pesantren Mandiri

17 Januari 2024, 23:16 WIB
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji dan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) saat mengunjungi Ponpes Dzikir Al Fath. /Manaf Muhammad/Media Pakuan

MEDIA PAKUAN - Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji hadir untuk membuka seminar Pendidikan, Kebudayaan, dan Karakter di Indonesia yang bertempat di Aula Syekh Quro di Ponpes Dzikir Al Fath, Rabu 17 Januari 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari kalangan insan pendidikan yakni guru guru sekolah yang ada di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Seminar tersebut diisi oleh pemateri yakni Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)  Prof M. Solehuddin dan Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana.

Saat memberi sambutan, Kusmana Hartadji mengatakan, peran pesantren saat ini bukan hanya menjadi lembaga dakwah dan pendidikan namun juga untuk pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: KPU Kota Sukabumi Soroti Fenomena Maraknya APK Caleg yang Dipaku di Pepohonan

"Pondok pesantren itu kalau di dalam undang undang ada tiga peran sebetulnya satu lembaga pendidikan, dua lembaga dakwah, tiga lembaga pemberdayaan," kata Kusmana, Rabu 17 Januari 2024.

"Jadi ga cukup ternyata hanya pendidikan dan dakwah saja dan di Al Fath ini adalah lembaga pemberdayaan masyarakat termasuk bagaimana pesantren mandiri secara ekonomi," ujarnya.

Menurutnya hal tersebut terlihat dari banyaknya unit bisnis dan usaha yang dikembangkan santri di pesantren tersebut sehingga bisa memberikan beasiswa sekaligus bekal kemandirian usaha bagi para santri.

"Beberapa pesantren memang hanya mengandalkan infaq shadaqah dan iuran dari orang tua siswa. Tapi faktanya berubah apalagi di sini. Jadi operasional pesantren dari unit usaha sebanyak 24," tutur Kusmana.

Baca Juga: Rektor UPI akan Jadikan Museum Prabu Siliwangi Rujukan Tempat Penelitian: Perwujudan Islam Rahmatan Lil Alamin

Kusmana pun mengapresiasi pesantren yang berlokasi di Kelurahan Karang Tengah Kecamatan Gunungpuyuh tersebut. Pasalnya di sana juga aktif dalam melestarikan seni budaya dan sejarah lewat Museum Prabu Siliwangi serta turut peduli dengan dunia pendidikan Indonesia.

"Jadi saya bangga sebagai Pj Wali Kota ternyata di Kota Sukabumi tidak kalah dengan kota kabupaten lain apalagi mahasiswanya dari 24 provinsi ini menjadi contoh di Sukabumi apalagi pak rektor datang langsung mudah mudahan tadi menjadi warisan tak benda dapat betul betul jadi juara," pungkasnya.

"Jadi undang undang pesantren sudah ada, perda pesantren juga ada di Jawa Barat mah bagaimana mendukung regulasi untuk terus mengembangkan ini. Hari ini seminar pendidikan, kebudayaan, dan karakter di Indonesia diinisiasi oleh pesantren sangat luar biasa," tandas Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler