Pasca Warga Meninggal Terpapar DBD, Dinkes Kota Sukabumi Kerahkan Jumantik: Mereka Bergerak Cepat

11 Juli 2023, 14:25 WIB
Tim Jumantik sedang melakukan pemantauan dan memeriksa penyebaran DBD /

MEDIA PAKUAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Sukabumi telah menyiagakan puluhan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). 

Bahkan langkah terobosan kini dilakukan Diskes melalui gerakan 1 tumah 1 Jumantik (G1R1J).

Programmengoptimalkan segenap anggota keluarga menjadi Jumantik di rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Mencoba Makanan Manis Berasal dari Aceh, Inilah Resep Ketan Durian

Selain itu, ptugas khusus yang berasal dari lingkungan sekitr  akan lebih dioptimalkan. Secara sukarela  melakukan pemantauan dan pemusnahan jentik nyamuk aedes Aegypti.

Jumantik disiagakan seiring  penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Sukabumi terus bertambah. Bahkan seorang warga dinyatakan meninggal diduga terpapar DBD.

Awal Januari hingga akhir Juni,  tercatat ada 149 kasus penyebaran DBD. 

Baca Juga: 7 Fakta Unik Trinidad dan Tobago yang Jarang Diketahui, Punya Jembatan Baja Terpanjang di Dunia?

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Meskipun setiap bulan mengalami penurunan.

Tapi tren peningkatan dikhawatirkan meningkat seiring memasuki musim kemarau.

Total jumlah penyebaran kasus DBD di Kota Sukabumi itu rinciannya, Januari tercatat ada 43 kasus dan 1 orang meninggal dunia.

Sedangkan Februari 25 kasus, Maret 22 kasus, April 17 kasus, Mei 22 kasus, dan Juni 20 kasus.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Saint Vincent dan Grenadines yang Jarang Diketahui, Sering Dikunjungi Crazy Rich Dunia?

“Seorang warga meninggal dan 149 orang sempat memperoleh penanganan medis dan sembuh,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wita Darmawanti,

Wita Darmawanti mengatakan warga dihimbau waspada potensi penyebaran kasus DBD. Apalagi memasuki masa pancaroba diprediksi akan meningkat.

Bahkan beberapa bulan kedepan memasuki musim kemarau, kata Wita Darmawanti, penyebaran DBD cenderung rawan.

Baca Juga: Waduh! Hari Pertama Ops Patuh Lodaya 2023 Digelar, Polres Sukabumi Kota Jaring Ratusan Pelanggar Lalu Lintas

"Genangan air hujan akan dijadikan areal perkembangbiakan nyamuk tersebut. Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD sangat mudah berkembang biak,"katanya.

Dia mengajak warga untuk menjaga pemukiman dan lingkungan rumahnya. Dinkes akan segera memerintahkan pihak puskemas disetiap kecamatan untuk segera turuntanga.

Petugas medis dipuskesmas, kata Wita, untuk terus menerus mensosialisasikan pencegahan berkembangnya nyamuk.

Terutama mengenai 3 M Plus, yakni menguras, menutup, mendaur dan mencegah, serta mengedukasi masyarakat agar menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Baca Juga: Minta Maaf Ke Jeje Govinda Terkait Isu Selingkuh, Netizen Nilai Syahnaz Sadiqah Tak Tulus dan Hanya Pencitraan

“Melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PNS) diharapkan dapat mendorong kesadaran warga mengenai kebersihan,"katanya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan

Tags

Terkini

Terpopuler