MEDIA PAKUAN - Meskipun memasuki musim tanam seiring hujan deras mengguyur Sukabumi, tapi petani mengeluhkan terjadi kelangkaan pupuk.
Sudah hampir sebulan terakhir, pupuk jenis urea dan NPK menghilang dipasaran. Dan kalaupun ada, pupuk primadona petani Sukabumi itu sangat sulit didapat.
Kelangkaan pupuk urea dan NPK ternyata dimanfaatkan oleh pedagang nakal. Mereka memasang harga tingga sehingga membuat petani urut dada.
Baca Juga: Link Live Streaming Kancil WHW VS Sadakata United Pada Liga Futsal Profesional :Sekarang
Tidak hanya menjadi barang langka, harga pupuk dinilai cukup tinggi bagi para petani Sukabumi.
Kepala Bidang Sarana Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Deni Ruslan membenarkan keluhan petani telah terjadi kelangkaan.
Apalagi alokasi pupuk bersubsidi 2023 untuk Kabupaten Sukabumi, kata Deni Ruslan lebih sedikit dibandingkan kebutuhan petani.
Dia mengatakan alokasi pupuk urea bersubsidi terpasok hanya 48 % dari kebutuhan petani. Begitupun alokasi pupuk NPK bersubsidi hanya 28 % dari kebutuhan petani
Berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Kabupaten Sukabumi hanya ada dua jenis pupuk yang disubsidi saat ini yaitu Urea dan NPK.
Baca Juga: PKH 2023 Cair untuk Kategori Masyarakat Seperti Ini Saja, Simak Cara Cek Penerima di Sini
Bahkan kata Deni Ruslan, komoditas peruntukan dibatasi hanya 9 komoditas. Kedua jenis pupuk tersebut hanya untuk alokasi tanaman jagung, padi, kedelai, bawang putih, bawang merah, cabai, kopi, kakao dan tebu.
Pupuk Organik.
Untuk mengantisipasi kebutuhan pupuk, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi telah mengeluarkan himbauan agar para petani untuk memanfaatkan pupuk jenis organik.
Baca Juga: Tukarkan Buruan! Kode Reedem Genshin Impact 9 Juli 2023 Terbaru, Simak Cara Klaim Kodenya
"Selain itu, para penyuluh membimbing para petani pembuatan biosaka dari rumput-rumput sehat yang ada di sekitar lahan," katanya.***