Dampak Cuaca Ekstrem, Hektaran Lahan Persawahan di Sukabumi Terserang Hama dan Penyakit: Panen Tidak Maksimal

25 Februari 2023, 16:40 WIB
Koordinator BPP Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi Kusmana saat meninjau lahan pertanian. /Manaf Muhammad/Media Pakuan

MEDIA PAKUAN - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sukabumi sejak akhir tahun 2022 hingga saat ini, berdampak pada menurunnya hasil panen pertanian.

Salah satu yang paling terasa dampaknya terjadi pada komoditas beras. Hektaran lahan pertanian padi di wilayah Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terserang penyakit hawar daun bakteri (HDB) atau penyakit keresek.

Koordintator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kebonpedes Kusmana mengatakan, dampak dari penyakit hawar daun bakteri atau kresek dapat menyebabkan tanaman menjadi layu bahkan hingga berpotensi mati.

 

Hal itu dapat terdeteksi mulai dari tampak daun yang melayu dan nantinya dapat merembet hingga ke seluruh tanaman.

Baca Juga: 14 Pelaku Curanmor Dibekuk Personil Satuan Reskrim Polres Sukabumi, Maruly Pardede: Ada Pelaku Kambuhan

"Gejala hawar daun bakteri, dimulai dari serangan pada tepi daun, berwarna keabu-abuan dan daun menjadi kering. Bagian yang kering ini akan semakin meluas ke arah tulang daun, hingga seluruh daun akan mengering," kata Kusmana, Sabtu 25 Februari 2023.

Kusmana menjelaskan, serangan penyakit tersebut mayoritas terjadi pada awal masa petumbuhan sehingga dapat menyebabkan tanaman padi menjadi layu hingga mati. Serangan bakteri ini, dapat terjadi pada fase vegetatif dan generatif yang mengakibatkan kerusakan tanaman, serta menurunkan hasil produksi tanaman padi. Bahkan, dalam serangan berat dapat mengakibatkan terjadinya puso.

 

 

"Alhamdulillah untuk sekarang padinya itu sudah umumnya pada panen jadi tidak panjang melebar," ungkap Kusmana.


"Kalau untuk padi itu tidak menimbulkan dampak panen hanya pada kualitas beras yang jelek jadi pada butir tidak maksimal," ujarnya.

Imbasnya, pada butir padi yang sudah memasuki masa panen raya menjadi tidak maksimal, sehingga hasil panen yang dilakukan petani tidak optimal.

Baca Juga: Polres Sukabumi Sita 29 Sepeda Motor Hasil Curian, 14 Tersangka Diciduk


"Untuk tanaman padi di Kecamatan Kebonpedes itu, luasan keseluruhnya itu, ada sekitar 569 hektare. Namun, yang terserang penyakit itu, ada sekitar 5 hektare," tuturnya.

 

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya mengimbau pada petani dan warga agar memperhatikan waktu musim dan jenis padi yang akan ditanam supaya mengantisipasi serangan penyakit hawar daun bakteri atau kresek

"Iya, harus tahu dulu keadaan musim seperti sekarang, kan musim penghujan, berarti kalau untuk tanaman padi gunakan varitas padi jenis buledan seperti, BTN, Cisadane, Sintanur. Jadi jangan menanam seperti Ciherang, Infari dan seterusnya. Karena kalau Infari, Ciherang itu kurang tahan terhadap penyakit blas, penyakit kresek daun," katanya di Sukabumi.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler