Sosok Ketua Aliran Hakekok Balatasutak dari Perjanjian Imam Mahdi sampai Mandi Bugil, MUI: Ini Menyimpang

- 13 Maret 2021, 09:34 WIB
Ilustrasi ajaran sesat Hakekok Balatasutak
Ilustrasi ajaran sesat Hakekok Balatasutak /Pixabay /

MEDIA PAKUAN- Kepolisian Banten mengamankan 16 orang warga Pandeglang Banten saat mengelar Mandi bersama bertelanjang ria di tengah perkebunan.

Mereka diduga tengah melakukan ritual ajaran Hakekok Balatasutak, Terungkapnya identitas Ketua aliran Hakekok yang mengegerkan warga akhir-akhir ini berinisial A (52).

Sosok A rupanya dikenal warga di sekitar tempat tinggalnya di Cimanggu, Pandenglang sebagai pribadi yang tertutup.

Baca Juga: Muncul Ajaran Hakekok Balatasutak di Pandeglang Banten, MUI Gelar Rapat Pastikan Sesat atau Bukan

Ia tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar dan memilih untuk pergi kehutan, warga tak mengetahui pasti apa yang dilakukan A ditengah hutan.

Saat diwawancara Awak Media A menuturkan jika A melakukan ritual aliran hakekok melanjutkan jejak ayahnya yang sudah meninggal.

Menurut pengakuan Arya (52) ketua aliran Hakekoko Balatasutak, Ia melakukan ritual tersebut karena ada perjanjian dengan dengan Imam Mahdi untuk menyejahterakan hingga menyukseskan anggotanya di dunia dan akhirat. Namun, perjanjian itu belum juga terbukti.

Baca Juga: Polisi Giring 16 Orang Bugil di Rawa Pandeglang Banten, Dugaan Mengikuti Aliran Sesat Hakekok

Akhirnya, A bersama belasan anggotanya melakukan mandi bersama secara telanjang bulat di sebuah kolam di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis, 11 Maret 2021. Peristiwa itu menggemparkan masyarakat sekitar.

A mengaku bahwa ajaran tersebut merupakan warisan dari mendiang sang ayah, yang juga dikenal sebagai seorang guru spiritual di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dan ia melanjutkan jejak ayahnya yang sudah meninggal.

Menurut A ,"Kami memang tertutup sudah bertahun-tahun, tadinya setelah kami berkomitmen dengan yang namanya Imam Mahdi itu, mbah yang di sana, nanti akan diberikan kekayaan yang luar biasa, kehidupan yang baik. Ditunggu enggak kunjung tiba (janji itu), akhirnya malam kemarin melakukan rajaban, setelah itu mensucikan diri bebersih, setelah itu kami akan membubarkan diri", ujarnya

Baca Juga: Kaesang Pangarep Blakp-blakan Mengagumi Jessica Milla, Namun tetap Membuka Hati untuk Wanita Lain

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Episode 202 di RCTI 13 Maret 2021 Semakin Memanas , Al Membohongi Andin

Saat menjalankan ritual, pengikut hakekok balakasuta yang terdiri dari lima perempuan lanjut usia dan delapan pria dewasa itu melibatkan tiga anak di bawah umur.

Kejadian itu terjadi di sebuah penampungan air milik PT GAL di Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang pada Kamis 11 Maret 2021 sekitar pukul 11.00 WIB.

MUI Kabupaten Pandeglang menyampaikan, ajaran hakekok balakasuta sebagai menyimpang atau sesat karena sudah jauh melenceng dari nilai-nilai agama Islam dan ajaran Rasulullah SAW.

“Jelas itu menyimpang, udah terlalu jauh itu. Ritual seperti itu tidak dibenarkan karena tidak sesuai dengan ajaran Rosulullah,” kata Sekretaris MUI Pandeglang, Abdul Ghaffar, Jumat (12/3/2021)***

Sumber ANTARA dan Pikiranrakyat.com

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x