Innalillahiwainnalillahirojiun, Kosasih Kartadiredja Wasit FIFA Pertama di Indonesia Asal Sukabumi Meninggal

- 24 Maret 2022, 16:55 WIB
Kosasih Kartadiredja dalam sebuah acara Partai Perindo pada 29 Maret 2017./ Sumber foto: Twitter @partaiperindo.
Kosasih Kartadiredja dalam sebuah acara Partai Perindo pada 29 Maret 2017./ Sumber foto: Twitter @partaiperindo. /
 


MEDIA PAKUAN - Kabar duka datang dari dunia olahraga tanah air. Kosasih Kartadiredja, wasit berlisensi FIFA di Indonesia asal Sukabumi ini meninggal dunia pada Rabu, 23 Maret 2022.

Diketahui, Kosasih meninggal dunia karena sakit, dan kemudian telah dikebumikan pada Kamis, 24 Maret 2022 di Perumahan Bukit Ciaul Indah, Subang Jaya, Kota Sukabumi.
 
Baca Juga: Serangan Balik Putin, Rusia Mewajibkan Pembelian Gas Menggunakan Rubel

Namanya mungkin jarang terdengar, khususnya di dunia olahraga Indonesia saat ini. Namun, Kosasih Kartadiredja nyatanya telah mencetak berbagai prestasi, khususnya dalam bidangnya sebagai wasit sepak bola.
 
 
 

Kisahnya kemudian mulai diangkat kembali oleh Irman Firmansyah, sejarawan Sukabumi sekaligus Ketua Yayasan Dapuran Kipahare.

Dilansir dari laman Facebooknya "Irman Musafir Sufi", Kosasih Kartadiredja adalah warga Tipar dari Gang Purwa, yang memulai karirnya di Sukabumi sebagai pemain sepak bola bersama Klub Pertiwi, YMA, dan Sinar Harapan dengan posisi sebagai gelandang.

Di tahun 1960, dirinya pun kemudian turut serta memperkuat Persatuan Sepak Bola Kota Sukabumi (Perssi).
 
Baca Juga: Rusia Patenkan Pesawat Tempur Generasi Lima Checkmate

Selain bermain bola, dirinya pun adalah seorang wasit, yang karirnya kemudian diawali dengan mengikuti kursus wasit C3 di Sukabumi atas tawaran Pembantu Komda PSSI Jabar, Kesheshian.

Tahun 1965 pun kemudian menjadi awal karirnya sebagai wasit C1 (nasional), dan memimpin pertandingan perserikatan tingkat nasional di hampir seluruh wilayah Indonesia.
 
Baca Juga: Demi Bisa Damai dan Hentikan Invasi Rusia, Zelensky Janjikan Hal Ini ke Vladimir Putin

"Dirinya dikenal sebagai wasit yang tegas, dan tidak sungkan-sungkan untuk mengeluarkan kartu merah kendati pemain pada saat itu dikenal galak-galak," tulis Irman.

Karenanya, Kosasih pun akhirnya dijuluki "Budak Leutik Paling Berani".

PSSI akhirnya merekomendasikan Kosasih sebagai wasit FIFA yang akhirnya lolos di tahun 1972.
 
Baca Juga: Pemimpin Serbia Cerca Sikap Barat yang Bodoh dan Memalukan Terhadap Rusia

Kiprahnya pun di dunia internasional cukup membanggakan. Dirinya pernah memimpin Piala Raja di Bangkok 1972, Turnamen di Vietnam tahun 1972, di Republik Korea, di Arab Saudi tahun 1975.
 
"Di Asia sendiri dia dijuluki wasit King Cobra karena gerakannya lincah berlari ke segala arah," lanjut Irman.

Selain itu, Irman mengungkapkan bahwa Kosasih adalah wasit yang dikenal tegas menolak suap.
 
Baca Juga: Balas Barat, Beli Gas Rusia Harus Bayar dengan Rubel: Tak Masuk Akal Menjualnya dengan Dolar atau Euro

Hal tersebut pernah terungkap saat dirinya menjadi wasit SEA Games tahun 1981 di Filipina, yang menolak mentah-mentah tawaran 10.000 USD untuk memenangkan Malaysia.

"Penolakannya dicatat bahkan oleh koran The Straits Times waktu itu," katanya.

Diketahui, bahkan Kosasih pun pernah memberikan kartu kuning kepada Manchester United saat itu pernah bertanding dengan Timnas Indonesia.
 
Baca Juga: Dibayangi Rusia Tak Diikutkan, Dijadwalkan Presiden Vladimir Putin Berniat Datang ke KTT G20

Seyogiyanya Kosasih adalah teladan yang sudah seharusnya menjadi contoh bagi kita, khususnya bagi dunia sepak bola di Indonesia.***

Ditulis oleh: Lisan Shidqi Zul Fahmi, 24 Maret 2022, 16:29 WIB
Sumber Foto: Twitter @PartaiPerindo
Sumber: Irman Firmansyah

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x