MEDIA PAKUAN - Wayang beber adalah wayang tertua di indonesia, cara memainkanya wayang tersebut berupa lembaran kertas atau kain bergambar dengan stilisasi wayang (kulit) disertai narasi oleh seorang dalang.
Dulu wayang ini di mainkan penduduk Desa Karang Talun, Kelurahan Kedompol, Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jawa Timur. dan, di Desa Gelaran, Kelurahan Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo (Wonosari), Gunungkidul, Yogyakarta.
Baca Juga: Alasan dibalik 7 November ditetapkan sebagai hari Wayang Nasional
Konon katanya wayang ini hadiah dari Raja Brawijaya dan wayang beber disimpan dan dilestarikan oleh Mbah Mardi.
Berikut perkembangan wayang beber dari masa kerjaan sampai kemerdekaan
1223 M: Pada zaman Kerajaan Jenggala, wayang beber merupakan gambar-gambar pada daun siwalan atau lontar.
Baca Juga: Belum Tahu Jenis-jenis Wayang? Inilah Beberapa Diantaranya!
1244 M: Wayang Beber mulai digambar di atas kertas yang terbuat dari kayu dengan penambahan berbagai ornamen. Ini bertepatan dengan pemindahan keraton Kerajaan Jenggala ke Pajajaran.
Kertas tersebut dinamakan dlancang gedog dengan warna kekuningan. Pada masa ini, wayang beber masih disebut wayang purwa dengan pewarnaan hitam dan putih.
1316 M: Pada Zaman Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Jaka Susuruh, kertas wayang mulai dipasangi tongkat kayu pada setiap ujungnya. Tongkat ini mempermudah penggulungan dan penyimpanan