Begini Penilaian Akademisi UGM Satu Tahun Masa Kepemimpinan Presiden Jokowi

- 28 Oktober 2020, 14:07 WIB
Presiden Jokowi minta jajarannya yakinkan Indonesia aman sebagai venue Piala Dunia U-20: Jokowi lakukan rapat terbatas yang berkaitan dengan persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada 2021.
Presiden Jokowi minta jajarannya yakinkan Indonesia aman sebagai venue Piala Dunia U-20: Jokowi lakukan rapat terbatas yang berkaitan dengan persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada 2021. /BPMI Setpres/Muchlis Jr.

MEDIA PAKUAN-Satu tahun periode kedua masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat ragam penilaian dari berbagai kalangan.

Menurut Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM), Najib Azca, Joko Widodo masih fokus terhadap pembangunan. Hal itu terlihat dengan disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja. 

"Jadi isu-isu pembangunan sebagai isu-isu utama bagi pak Jokowi. Yang itu kemudian saya kira terbukti dan terlihat nyata ketika beberapa minggu yang lalu Omnibus Law yang memang digagas oleh presiden Jokowi sejak awal periode kedua. Itu disahkan atau terwujud," ungkap Najib dalam diskusi daring bertajuk Demokrasi dan HAM, Refleksi Setahun Kabinet Jokowi-Amin, Selasa, 27 Oktober 2020 seperti di sadur dari RRI.co.id.

Baca Juga: Bantuan Kuota Data Internet Kemendikbud Tahap II Priode Oktober Mulai Dibagikan

Menurut Najib, pembangunan lewat Omnibus Law merupakan bagian dari ambisi besar Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang pesat dari sisi pertumbuhan ekonomi.

"Apa yang bisa kita baca dari situ? Dari situ saya kira bisa kita lihat bahwa memang itu menjadi mungkin ambisi atau suatu imajinasi politik pembangunan pak jokowi kira-kira seperti itu,” katanya.

“Jadi bagaimana Indonesia bisa menjadi negara yang berkembang pesat, kira-kira imajinasinya adalah 2040 menjadi mungkin negara dengan ekonomi terbesar kelima dan memang kita berpotensi keasana," tambah Najib.

Menurutnya, Omnibus Law cara yang tidak lumrah dalam memacu pembangunan.

"Omnibuslaw adalah kira- kira sebuah cara yang radikal sampai titik tertentu memperluas investasi, memberi kesempatan investasi sebesar-besarnya bukan hanya dari luar negeri tapi dari dalam negeri misalnya untuk pertumbuhan ekonomi. Kira-kira targetnya kesana," tambahnya.

Baca Juga: Kembali jadi Tersangka Kasus Penganiayaan, Habib Bahar Minta Perlindungan DPR

Upaya ini bukan tanpa dampak. Secara tidak langsung kata Najib akan membuat isu-isu lain akan terpinggirkan, seperti HAM dan Demokrasi.

Hal ini menurutnya perlu menjadi perhatian bersama agar isu ini tetap terawat dan tidak mengalami kemunduran.

"Jadi ini tentu saja memiliki implikasi yang cukup berat kepada isu-isu HAM dan demokrasi. Saya ingin letakan itu dalam perspektif diskusi kita. Sehingga kemudian saya kira seperti yang kita lihat semua munculnya aksi protes yang meluas terhadap Omnibuslaw UU Cipta Kerja ini,” kata dia.

Baca Juga: Inilah 4 Dampak Positif Arti Sumpah Pemuda bagi Generasi Milineal

“Lalu munculnya juga sejumlah kekerasan yang juga terjadi terutama pada fase awal. Saya kira sudah menurun cukup signifikan belakangan. Tapi ini yang saya kira menjadi konsen kita. Sampai hari-hari ini. Saya kira perlu kita kawal untuk terus kedepan," pungkasnya.*

Editor: Hanif Nasution

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah