PT Gudang Garam Digoyahkan Pandemi Covid-19, Tahun Ini Pendapatan Merosot Hingga 10,75 Persen

- 14 Oktober 2020, 20:28 WIB
PT Gudang Garam Tbk.
PT Gudang Garam Tbk. /gudanggaramtbk.com

MEDIA PAKUAN - Pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk terhadap perekonomian nasional, tak terkecuali sektor industri berskala besar sekalipun.

Siapa yang menyangka pabrik rokok sekelas PT Gudang Garam Tbk yang dikenal kokoh dengan pendapatan usahanya yang melimpah, harus tergoyahkan akibat situasi pandemi.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, PT Gudang Garam mengalami penurunan pendapatan sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Para Pendemo Omnibus Law Bawa Ketapel hingga Golok Polda Metro Jaya Amankan 1.377 Orang

Pada semester I tahun 2020, pendapatan Gudang Garam merosot hingga 10,75 persen dibandingkan pendapatan pada semester yang sama di tahun sebelumnya.

Sampai pertengahan tahun ini, laba bersih yang berhasil dikantongi Gudang Garam hanya senilai Rp3,82 triliun.

Dilansir dari artikel Portaljember berjudul "Nasib Gudang Garam Mulai Oleng Hadapi Masa Pandemi, Laba Merosot 10,75 Persen", penurunan laba bersih tersebut diiringi dengan capaian laba kotor yang terpangkas 13 persen dari Rp10 triliun pada Juni 2019 menjadi hanya Rp8,7 triliun pada Juni 2020.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Andalkan Kuartet Elkan Baggot Bendung Agresivitas Makedonia Utara

Namun secara keseluruhan Gudang Garam berhasil mengantongi penjualan lebih besar pada paruh pertama tahun ini, yaitu Rp53,7 triliun atau tumbuh 1,72 persen dari tahun lalu yang hanya Rp52,7 triliun.

Manajemen Gudang Garam mengakui pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan tersendiri bagi kelangsungan bisnis perusahaan.

Alasannya di tengah situasi perekonomian yang cenderung merosot ini, tingkat daya beli masyarakat mengalami penurunan, terutama untuk masyarakat kalangan bawah.

"Gudang Garam terus bersiaga dan memantau perkembangan situasi ini dengan saksama. Fokus kami adalah memastikan kualitas dan ketersediaan produk di pasar tetap terjaga serta mempertahankan posisi keuangan yang konservatif dan sehat," tulis manajemen Gudang Garam dikutip pada Rabu, 13 Oktober 2020.

Baca Juga: LIVE STREAMING Pertandingan Uji Coba Timnas Indonesia Vs Makedonia Utara. Tinggal Klik Link Ini

Secara tahunan volume penjualan rokok mengalami penurunan sebesar 8,8 persen dari 46,6 miliar batang menjadi hanya 42,5 miliar batang pada Semester I 2020.

Penurunan paling dalam terjadi pada volume penjualan SKM LTN (sigaret kretek mesin rendah tar nikotin), yakni sebesar 45,6 persen menjadi 2,3 miliar batang.

Volume penjualan SKM FF (sigaret mesin full flavor) juga mengalami penurunan sebesar 6,6 persen menjadi 35,8 miliar batang.

Meski demikian, Gudang Garam mampu mendongkrak volume penjualan SKT (sigaret kretek tangan) sebesar 7,5 persen menjadi 4,5 miliar batang.

Baca Juga: Sering Dimarahi saat Bekerja Seorang Buruh Tega Aniaya Gadis 18 Tahun

"Pertumbuhan pendapatan penjualan Gudang Garam sebesar 1,7 persen menjadi Rp53,7 triliun dicapai karena adanya kenaikan harga dan penurunan volume," jelas manajemen Gudang Garam.

Pada saat yang bersamaan, Gudang Garam mampu menekan pos beban, seperti beban usaha yang turun 12,22 persen menjadi Rp3,56 trilun.

Namun, beban pokok penjualan justru membengkak dari Rp42,79 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp44,99 triliun pada Juni 2020. Hal itulah yang kemudian 'membakar' capaian laba perusahaan pada paruh pertama tahun ini.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah