MEDIA PAKUAN - Putusan perkara perselisihan hasil pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Pilpres) Tahun 2024 menjadi ajang pertaruhan bagi Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Boleh dibilang tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga berjuluk ‘The Guardian Of Constitution’ atau ‘Penjaga Konstitusi’ itu merosot.
Buntut dari ketidak percayaan ratusan massa aksi memadatai kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan medan Merdeka Barat.
Aksi tersebut untuk mengawal jelang keputusan sidang sengketa Perselisihan Hasil pemilu (PHPU) 2024 di mahkamah kontitusi (MK), pada Jumat (19/4).
Dalam aksi tersebut terbagi duan kubu, dimana dibagian kiri arah Jalan Thamrin massa dari capres-cawapres nomor urut 01 Anies-Muhaimin (AMIN).
Sementara diseblah kanan merupakan aksi massa yang didominasi oleh pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran .
Padahal sebelumnya Prabowo Subianto yang meminta agar para relawan dan pendukungnya membatalkan aksi turun ke jalan depan gedung MK.
Tetapi pendukung 02 tetap mengelar aksi dan turun ke jalan berhadapan dengan aksi pendemo 01 dan berujung bentrok.