Pasca Berikan Pernyataan Menangkan Ganjar dan Mahfud, Mahardhika Kritik Guntur: Harus Banyak Belajar Lagi!

- 2 Februari 2024, 06:55 WIB
Guntur Soekarnoputra dalam acara Rock & Roll bersama Guntur Soekarnoputra, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra, di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Cikini, Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.
Guntur Soekarnoputra dalam acara Rock & Roll bersama Guntur Soekarnoputra, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra, di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Cikini, Jakarta, Senin, 29 Januari 2024. /YouTube Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo/
 
 
MEDIA PAKUAN - Wasekjen DPP Gerindra, Mahardhika Soekarno mengkritik pernyataan Guntur Soekarnoputra.
 
Hal tersebut disampaikan pasca Guntur Soekarnoputra menyampaikan pernyataan pedas dalam acara Rock and Roll Days di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Senin, 29 Januari 2024  lalu.
 
Dia mengatakan kebutuhan sejarah kalau NKRI mau langgeng, maka harus memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres.
 
Mahardhika mengatakan seharunya Guntur harus meneladani Prabowo Subianto dan Bung Karno.
 
 
Mahardhika menyatakan pernyataan Guntur Soekarnoputra kalau Ganjar-Mahfud sudah jadi Presiden dan Wakil Presiden punya hak prerogatif, gampang itu. Jokowi mau diapain nanti terserah.
 
"Sepertinya Pakde Guntur harus lebih banyak belajar lagi dari pemikiran kakek saya Bung Karno," kata putra Rachmawati Soekarnoputri itu melalui keterangan tertulis pada Kamis, 1 Februari 2024. 
 
Mahardhika menyampaikan, pernyataan Guntur ketika menyebutkan bahwa kebutuhan sejarah jika Indonesia mau langgeng harus memenangkan Ganjar Pranowo itu tidaklah berdasar.
 
Baginya, kontestasi pilpres adalah mekanisme demokrasi dalam rangka memilih pemimpin terbaik. 
 
Pria yang kerap disapa Didi Mahardika ini kemudian merujuk Prabowo Subianto.
 
 
 "Siapa pun yang terpilih menjadi Presiden, maka Indonesia harus tetap utuh dan eksis, seperti yang sering disampaikan oleh Capres Prabowo Subianto," katanya. 
 
Dia menyebutkan, ada teladan dari Prabowo Subianto soal kontestasi Pilpres. 
 
"Yaitu beliau selalu mendukung siapa pun yang menjadi pemenang kontestasi Pilpres. Sikap kenegarawanan seperti ini yang seharusnya dijadikan teladan oleh kita semua," ujarnya.
 
Kemudian Mahardhika juga menilai pernyataan Guntur yang mengatakan bahwa kalau Ganjar-Mahfud menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Presiden punya hak prerogatif, gampang itu. Jokowi mau diapa apain itu terserah. 
 
Mahardhika menolak pernyataan itu, menurutnya hal tersebut tidak pantas disampaikan oleh tokoh senior sekelas Guntur.
 
 
Ia menegaskan, Jokowi bagaimana pun juga adalah Presiden terpilih yang mendapat mandat dari rakyat dan dengan demikian, harus dihormati dan dihargai 
 
 "Tidak boleh dan tidak etis menekan dan menggertak Presiden seperti itu," tuturnya
 
Mahardhika menyampaikan,matsun politik yang diajarkan Bung Karno tidak seperti itu. Bung Karno dikatakannya menghormati dan menghargai semua tokoh politik bangsa yang berjuang lewat jalan demokrasi. 
 
Bung Karno dikatakannya juga bisa sangat akrab secara pribadi dengan tokoh politik yang berseberangan garis politiknya. 
 
"Sikap Bung Karno tersebut hendaknya bisa dijadikan teladan oleh tokoh tokoh politik kita saat ini terutama mereka yang mengaku menjadi anak ideologisnya Bung Karno," katanya.***


 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x