Lagi-lagi Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Pangan, KPM Klaten Jawa Tengah Dapat Giliran: Kualitas Premium

- 31 Januari 2024, 20:05 WIB
Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo. /ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
 
MEDIA PAKUAN - Presiden RI Joko Widodo  kembali memberikan bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). 
 
Kali ini pemberian bantuan pangan kepada KPM di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

"Ini nanti, Januari, Februari, Maret akan diberikan kepada bapak ibu," ucap Jokowi di depan ratusan penerima manfaat di Gudang Bulog Meger Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu 31 Januari 2024.
 
Baca Juga: Cek Fakta! Mahfud MD Ajak Mundur Para Menteri Karena Muak dengan Presiden Jokowi: Benarkah Itu, Simak Seksama!

Hingga tahap bantuan selanjutkan akan kembali disalurkan bantuan pangan untuk bulan April, Mei, dan Juni.

"Setelah Juni saya akan lihat APBN lagi, kalau memungkinkan akan dilanjutkan. Paling tidak sampai Juni sudah," ujarnya.
 
Ia juga mengatakan untuk beras yang dibagikan kepada penerima manfaat merupakan beras dengan kualitas premium.

"Coba dicek saja sampai rumah, saya jamin berasnya baik dan premium. Ini kami berikan kepada 22 juta penerima di seluruh tanah air," katanya.
 
Baca Juga: Bersikukuh Ingin Sampaikan Surat Pengunduran Diri Langsung ke Jokowi, Staf Khusus: Kami Hormati Pak Mahfud MD

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan bantuan pangan akan terus berjalan selama Januari, Februari, Maret kemudian lanjut lagi April, Mei, Juni.

Di samping itu, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga terus berjalan.

"Bisa dilihat di pasar tradisional, di modern market, di mini market, semua tersedia dan ditegaskan pak presiden berasnya baik. Ini jadi alternatif jelang panen," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan Januari-Februari Indonesia mengalami defisit beras 2,7 juta ton.
 
Baca Juga: Tak Diikuti Calon Lainnya, Pasca Mahfud MD Akan Mundur dari KIM: Mengapa Gibran Rakabumi Pilih Cuti Saja?

Terkait hal itu, lanjutnya,sampai dengan saat ini Bulog sudah menyusun rencana importasi beras.
 
Ia menyampaikan importasi itu sudah diatur sedemikian rupa sehingga bisa masuk ke Indonesia sebelum panen.

"Pada daerah yang terjadi panen maka impor akan dihentikan, tapi kami juga tahu produksi beras hanya terjadi di sebelas provinsi di Indonesia. Ada daerah-daerah yang memang sepanjang tahun minus atau tidak ada produksinya, seperti NTT, Indonesia Timur," katanya.
 
Baca Juga: Mahfud MD Siap Mundur dari Kabinet Jokowi: Ingin Beri Contoh Pada yang Lain

Pihaknya akan mengarahkan agar sebagian importasi masuk ke daerah-daerah yang tidak mengalami panen sehingga bisa langsung mengisi kebutuhan masyarakat di sana.

"Jadi bantuan pangan dan SPHP ini tujuannya meringankan tekanan pasokan dari beras ke masyarakat terutama masyarakat yang paling membutuhkan.
 
Importasi sudah dilakukan dan dijadwalkan baik dari waktu maupun pelabuhan impor beras akan tiba. Dipastikan tidak mengganggu panen di sentra produksi," katanya.

Sementara itu, pada bantuan pangan tersebut setiap keluarga penerima manfaat menerima beras seberat 10 kg/bulan.***
 
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x