MEDIA PAKUAN - Meskipun bencana alam di Jawa Timur (Jatim) mengalami penurunan cukup signifikan. Tapi warga tetap dihimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
Menurut data terbaru pemerintah, angka kejadian bencana di Jatim sepanjang 2023 lalu, turun hingga 47,9 persen dibanding tahun 2022. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono.
"Bencana alam di 2023 lalu sebanyak 117 kasus, sedangkan di tahun 2022 sebanyak 244 kasus," katanya.
Dia mengatakan upaya pencegahan bencana alam merupakan kerja keras yang selama ini dilakukan aparat terkait. Petugas sisiap siaga 24 jam dan tidak pernah libur.
"Karena itu, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD yang telah berupaya secara maksimal dalam menekan kasus bencana. Terima kasih sekali lagi," ujar Adhy.
Sekdaprov Adhy memaparkan sepanjang tahun 2022 sampai dengan 2024 terdapat 14 jenis bencana yang terjadi di Jatim. Tidak hanya didominasi banjir bandang.
"Tapi bencana tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan, hingga kebakaran hutan dan lahan, masih terus terjadi," katanya.
Akibatnya, kata Adhy, banyak warga yang mengalami kerugian materiil maupun nyawa akibat bencana-bencana tersebut. Salah satu contohnya adalah kebakaran hutan dan lahan di Gunung Bromo, Arjuno dan Lawu.
Editor: Ahmad R
Sumber: beragam sumber