Haris Azhar Kritisi Rencana Perubahan Seragam Satpam Mirip Polisi

- 19 September 2020, 18:24 WIB
Ilustrasi. Warna baju satpam akan diganti mirip dengan seragam polisi.
Ilustrasi. Warna baju satpam akan diganti mirip dengan seragam polisi. /RRI

Baca Juga: Seiring Perwal Protokol Kesehatan diterbitkan, Penambahan Pasien Covid-19 Resahkan Warga

Menurutnya, perubahan warna seragam satpam hanya untuk menakut-nakuti masyarakat. "Ini tujuannya hanya menakut-nakuti masyarakat dengan polisi di mana-mana karena warna coklat identik dengan polisi," tambah eks Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) itu.

Jika polisi ingin dekat dengan masyarakat, kata Haris, tak bisa hanya dengan mengganti warna seragam satpam menjadi mirip polisi. Dia tidak ingin, masyarakat yang butuh perlindungan dan kehadiran polisi tapi yang muncul nanti justru satpam dengan seragam coklat.

"Jangan di saat tertentu kita nanti butuh polisi hadir. Terus kita lihat dari jauh sudah ada si coklat itu ternyata itu satpam. Karena urusan remeh-temeh yang kecil-kecil tulisan satpam, polisi, itu kan enggak kelihatan dari jauh," jelas Haris.

Bagi Haris, ide seragam mirip polisi saat ini tak penting dan belum mendesak. "Jadi, menurut saya, ide ini tidak valid, tidak penting, tidak ada urgensinya, tidak ada kebutuhannya," sebut Haris.

Sementara Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, menyampaikan, sesuai penjelasan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Awi Setiyono bahwa tujuan perubahan seragam satpam itu ada alasannya.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Bebas dari Rutan Salemba, Begini Tanggapan Angel Lelga

Dia bilang warna coklat memiliki filosofi sebagai warna bumi dan batu yang melambangkan kebersehajaan, stabilitas, rasa aman.

"Filosofi yang disampaikan tadi yang pertama adalah menumbuhkan kedekatan emosional antara satpam dengan anggota polisi," kata Ahmad.

Dia berharap, dengan perubahan seragam satpam ini diharapkan bisa menumbuhkan pelaksanaan fungsi kepolisian di tengah-tengah masyarakat.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x