Network
MEDIA PAKUAN - Kedatangan etnis Rohingya ke Indonesia tengah menjadi perbincangan publik.
Orang-orang Rohingya datang ke Indonesia dengan tujuan mencari perlindungan dari penolakan di tempat tinggal sebelumnya.
Namun, masyarakat Indonesia merasa resah dengan sikap para pengungsi Rohingya yang dianggap melunjak dan tidak bersyukur atas bantuan yang diterima.
Warganet pun mulai mengutarakan keresahannya terhadap kedatangan orang Rohingya yang semakin masif.
Salah satunya adalah Anji yang buka suara lewat kolom komentar unggahan vlogger Bobon Santoso.
Pada unggahan tersebut, Bobon Santoso mengunggah kalimat berisi protes soal kedatangan Rohingya di Indonesia.
"Rohingya: Makan minum gratis setiap hari. Pakaian gratis. Nggak kerja dapat Rp1,2 juta per orang, dapat makan terlalu dikit ngeluh, minta tempat tinggal permanen," tulis Bobon Santoso.
"Video ini sebagai bentuk protes! Saya berdiri bersama kalian jutaan Rakyat indonesia, menolak pengungsi Rohingya yang semakin hari berdatangan secara masif dan terorganisir," sambungnya.
Bobon kemudian membandingkan sikap pemerintah yang terkesan lebih sayang dan peduli orang Rohingya ketimbang kepada warga Indonesia.
"Jika Rohingya boleh disayang, apakah saudara sebangsa dan setanah air kami yang berada di Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, pedalaman Jawa, pedalaman Bali, dan ribuan perkampungan miskin lainnya boleh marah??," ujarnya.
"Statement pemerintah harus tegas, sampaikan ke internasional,kami tidak akan mengurusi pengungsi negara lain, mayoritas rakyat kami sudah hidup seperti pengungsi itu sendiri, te ofruntuk saudara/i ku di Aceh. Sabar, kita doakan ini akan cepat berlalu," tutup Bobon.
Unggahan Bobon kemudian mendapatkan tanggapan dari Anji.
Gegara pengungsi Rohingnya semakin banyak, pelantun Menunggu Kamu itu teringat Palestina yang kehilangan tanahnya usai menampung Israel.
"Ini seperti kisah Palestina dulu, nanti lama-lama mereka berjumlah jutaan orang dan akhirnya seperti memiliki hak atas tanah yang mereka tinggali," komentar Anji.
Komentar Anji sontak mendapatkan lebih dari 2 ribu likes dari warganet yang sepakat dengan pendapatnya. ****
