Sebelumnya, banyak pedagang dan pelaku UMKM yang melakukan protes karena transaksi jual beli melalui aplikasi lonline membuat pendapatan UMKM menurun. Diduga penyebab hal tersebut ialah karena penjualan pakaian impor dengan harga murah yang hampir menguasai pasar di Indonesia.
"Kita atur supaya UMKM yang ekspor dipermudah. Sementara impor ini harus memenuhi standar, baik itu produk pakaian, makanan dan lainnya," tutur Zulkifli.
Dirinya menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendorong UMKM agar terus merambah ke pasar digital.
Tercatat perdagangan digital melalui e-commerce pada 2018 tercatat hanya sebesar Rp6,8 triliun. Sedangkan pada 2020 mencapai Rp27 triliun.
Masyarakat juga diharapkan agar dapat memaksimalkan penggunaan produk-produk lokal untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.
"Ekosistem kita bangun sehingga e-commerce bisa sungguh-sungguh membantu ekonomi Indonesia secara umum," tutur Zulkifli.***