MEDIA PAKUAN - Pada pertemuan pertemuan bersama Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi. Terungkap negara penghasil minyak mentah sedunia itu, yakni Arab Saudi menolak usulan dan memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel.
Bahkan paling mengejutkan ternyata tidak hanya Arab Saudi tapi penolakan proposal pemutusan hubungan diplomatik dengan penjajah Zionis Yahudi diikuti negara-negara Islam lainnya.Yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, Maroko, Mauritania, Djibouti, Yordania, dan Mesir.
Negara-negara tersebut menolak tuntutan tersebut dengan dalih mereka menunjukkan perlunya menjaga saluran komunikasi tetap terbuka dengan Tel Aviv di tengah krisis yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Update! Ini 5 Lokasi SIM Keliling Diwilayah Polda Metro Jaya, Selasa 14 November 2023 Hari Ini
Sebelumya, proposal tersebut di ajukan oleh Aljazair yang meminta pemutusan total hubungan dengan Israel. Termasuk menolak penerbangan Israel. Hingga pemblokiran pasokan minyak ke Israel sebagai pengaruh untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Meskipun Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada pertemuan puncak tersebut, menganggap Israel bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan menyerukan gencatan senjata segera.
Namun Kerajaan Arab Saudi menginginkan menyelesaikan perang di Gaza hanya melalui jalur diplomatik.
Sementara Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko semuanya selama ini memiliki hubungan dengan Israel.
Tiga negara lainnya, termasuk Arab Saudi sedang menormalisasi hubungan dengan Israel sejak tahun 2020.
Hubungan negara-negara tersebut dengan Israel telah menghasilkan kerja sama diplomatik, militer, dan keamanan yang erat, serta perdagangan yang berkembang dengan Israel.
Beberapa tuntutan yang diajukan antara lain:
1. Mencegah transfer peralatan militer AS ke Israel dari pangkalan militer AS di wilayah tersebut
2. Membekukan semua kontak diplomatik dan ekonomi dengan Israel
3. Mengancam untuk menggunakan minyak sebagai alat tekanan
4. Melarang penerbangan ke dan dari Israel melalui wilayah udara negara-negara Arab
5. Dan mengirimkan delegasi bersama ke AS, Eropa, dan Rusia untuk mendorong gencatan senjata.
Adapun pasukan darat Israel terus menekan lebih dalam ke Gaza, mengepung hampir seluruh bagian utara wilayah tersebut korban meninggal kini mencapai 11.000 lebih di Gaza dan sebagian warga Gaza telah mengungsi meninggalkan kota mereka.***