MEDIA PAKUAN - Lagi-lagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meninformasikan kehilangan dua krunya. Badan dunia itu, putus kontak dengan anggotaa pasca Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza dibombardir tentara Israel, Minggu 12 November 2023.
Hal tersebut dibenarkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberitahukan bahwa organisasi tersebut kehilangan komunikasi dengan kontak.
"WHO kehilangan kontak dengan titik utama mereka di RS Al-Shifa di Jalur Gaza, di tengah laporan mengerikan mengenai rumah sakit tersebut yang mengalami serangan berkali-kali," jelas Ghebreyesus pada media X.
Dia mengatakan ada laporan penembakan yang dilakukan tentara Israel. Pasien dan tim medis ditembaki saat akan meninggalkan rumah sakit. "Akibat tembakan tersebut beberapa orang terluka atau bahkan tewas. Laporan terakhir mengatakan rumah sakit telah dikepung tank-tank," katanya.
Baca Juga: Update Pagi, Presiden Jokowi Sudah Tiba di Washington Temui Joe Biden: Usai Hadiri KTT OKI di Riyadh
“WHO juga menyerukan evakuasi medis yang berkelanjutan, tertib, tanpa hambatan, dan aman bagi pasien yang terluka parah dan sakit. Semua sandera harus menerima perawatan medis yang sesuai dan dibebaskan tanpa syarat,” katanya.
Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan bahwa 39 bayi di perawatan intensif di RS Al-Shifa berada dalam "kondisi yang mengancam nyawa akibat kekurangan oksigen."
Ia mengungkap bawah 20 dari 35 rumah sakit di Gaza sudah tidak beroperasi sejak 7 Oktober karena serangan Israel dan kekurangan bahan bakar.
Israel melakukan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza termasuk rumah sakit, tempat tinggal dan rumah ibadah sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada 7 Oktober.
Sebanyak 11.078 warga Palestina tewas, termasuk 4.506 anak-anak dan 3.027 perempuan. Sementara korban jiwa di Israel mencapai 1.200 orang menurut data resmi.***