Efek Domino, Waspada Aksi Baikot Produk Israel, Pekerja Lokal Terancam PHK

- 5 November 2023, 15:16 WIB
Semakin Massif Gerakan Baikot, BDS Mampu Lumpuhkan Perekonomian Israel Rp167,43 Triliun.
Semakin Massif Gerakan Baikot, BDS Mampu Lumpuhkan Perekonomian Israel Rp167,43 Triliun. // Foto face book /

MEDIA PAKUAN-Aksi pembaikotan produk-produk Israel maupun produk pro Israel telah ramai di serukan di sosial media.

Israel sangat mencemaskan aksi tersebut terus berlangsung. Sehingga perekonomiannya makin terancam. Apalagi seluruh pendapatan negara tergantung pada perdagangan dan investasi internasional. 

Hanya saja, pengamat hubungan internasional dari Universitas Paramadina, Shiskha Prabawaningtyas mengatakan aksi baikot tidak hanya membuat ekonomi Israel lumpuh. Tapi beresiko merugikan ekonomi Indonesia.

Efek domino itulah dikhawatirkan mengganggu perekonomian rakyat Indonesia sendiri. Dan pandangan serupa disampaikan  peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus.

“Ada ruang-ruang kontestasi identitas dan afiliasi, itu mensimplifikasi bahwa tidak memboikot Israel sama saja dengan (mendukung genosida), itu simplifikasi. Padahal belum tentu begitu,” kata Shiskha.

Baca Juga: 6 Orang Pelaku Aborsi Ditetapkan Tersangka, Polda Metro Jaya Rilis Peran Para Tersangka: Apa Saja Perannya?

Celakanya, perusahaan zionis yang berada di Indonesia sudah mengantongi lisensi dalam negeri. Dan perusahaannya malah menggunakan tenaga kerja dan sumber daya lokal.

Sehingga perusahaan yang terkena dampak baikot bukan hanya perusahaannya saja, namun warga yang menjadi tenaga kerja disana. Mereka terancam Pemutusaan Hubungan Kerja (PHK).

“Artinya kalau ada aksi boikot nanti yang terkena dampak adalah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut yang di mana itu adalah tenaga kerja mereka sendiri,” kata Heri.

Terlebih lagi produk yang di baikot merupakan produk yang sering kita pakai dan cukup terkenal.

Walaupun produk lokal bisa menjadi alternatifnya Namun, produk-produk ini belum sanggup bersaing maupun menggantikan perusahaan multinasional yang hendak diboikot. Terlebih, konsumen Indonesia masih memandang merek sebagai nilai jual.

"Ini bentuk protes yang sangat manusiawi karena ada tindakan yang tidak berperikemanusiaan sehingga ini adalah reaksi dari aksi yang dilakukan. Jadi jangan dipahami boikotnya saja, aksi ini bentuk reaksi dari apa yang terjadi," katanya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Tak Hadir Aksi Bela Palestina, Umi Pipik Ungkap Alasan Absen Sambil Unggah Foto Putranya: Simak Yuk, Kenapa Ya

Dalam akun platform X Ada pula pengguna yang menyoroti kerugian yang dapat timbul jika masyarakat Indonesia memilih untuk boikot perusahaan-perusahaan terafiliasi Israel, namun pengolahnya pihak dalam negeri.

“Yang pasti sudah beda management dan beda tenaga kerja. Kalau latah boikot semua malah matiin perekonomian dalam negeri enggak sih?“ ungkap pengguna tersebut.

Ia juga mengingatkan bahwa banyak tenaga kerja lokal terancam kehilangan pekerjaan jika gerakan boikot menjadi semakin besar.

Ia tak yakin bahwa aksi boikot tersebut akan berujung pada penutupan perusahaan ataupun pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, namun memang kemungkinan ada penurunan pendapatan.

“Dampaknya penurunan aset 20% sampai 30%. Tidak semua orang peduli dengan apa yang terjadi, jadi saran saya biarkan saja,” ungkapnya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah