MEDIA PAKUAN - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dengan tegas menyatakan bahwa tidak akan ada subsidi untuk harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat menghadiri uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, pada hari Selasa.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa harga tiket kereta cepat akan ditetapkan berdasarkan sejumlah kalkulasi dan perhitungan.
Baca Juga: Kontrol Krisis Pangan, Jokowi dan Menko PMK akan Kembali Berkantor di Papua Akhir September
Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara.
"Sehingga kemacetan di jalan bisa dikurangi, polusi bisa dikurangi. Arahnya ke situ karena setiap tahun kita kehilangan, karena macet di Jabodetabek dan Bandung itu sudah lebih dari (kerugian ekonomi karena macet) Rp100 triliun," ujar Presiden Jokowi.
Dalam konteks potensi perpindahan penumpang dari Kereta Api Agro Prahayangan ke kereta cepat Jakarta-Bandung tanpa subsidi pemerintah, Presiden menekankan bahwa masyarakat perlu mencoba sendiri pengalaman menaiki kereta cepat ini.
Kereta cepat mampu melaju hingga 350 kilometer per jam dan hanya memerlukan waktu 25 menit untuk perjalanan Jakarta-Padalarang (Bandung Barat).