Pramugarinya jadi Korban Pelecehan, Maskapai Garuda Indoneisa Sigap Beri Dukungan

- 28 Agustus 2020, 20:08 WIB
Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia. /garuda-indonesia.com


MEDIA PAKUAN - Seorang pramugari Garuda Indonesia menjadi korban pelecehan oleh salah satu penumpang pada rute penerbangan Biak - Jayapura.

Peristiwa tersebut langsung medapat perhatian serius dari pihak Maskapai Garuda Indonesia, Jumat 28 Agustus 2020.

Mereka akan memberikan dukungan penuh bagi awak kabin yang mengalami tindakan pelecehan saat menjalankan tugas.

Baca Juga: Teka-teki Terkuak, Zaenul Gantikan Iyos Jadi Sekda Sukabumi

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku sangat menyesalkan dan menaruh perhatian sangat serius terhadap peristiwa tersebut.

Demikian dilansir dari artikel Pikiran-rakyat.com berjudul "Pramugari Dilecehkan Oknum Penumpang, Garuda Indonesia Beri Perhatian Serius".

"Sebagai perusahaan yang senantiasa mengedepankan etika kesantunan dan pelayanan bermartabat dalam seluruh lini operasionalnya, Garuda Indonesia berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan penuh terhadap karyawannya yang mengalami tindakan tidak menyenangkan ketika sedang bertugas," katanya.

Hal ini, lanjut Irfan, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam memastikan hak karyawan untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan selama bekerja dapat terpenuhi dengan baik.

Baca Juga: Belum Dapat BLT Subsidi Gaji? Masih Ada Kesempatan Pendaftaran Hingga Akhir Agustus 2020

Diungkapkan, peristiwa pelecehan tersebut terjadi pada penerbangan GA 650 rute Biak - Jayapura.

Atas peristiwa itu, Pilot in Command (PIC) pada penerbangan tersebut kemudian melaporkan peristiwa yang terjadi kepada pihak berwajib di Bandara Sentani, Jayapura dalam hal ini Kepolisian Kesatuan Pelaksana Pengawasan Pelabuhan Udara (KP3U) dan Aviation Security (Avsec).

Selanjutnya, penumpang yang melakukan tindakan tersebut dijemput di dalam pesawat oleh pihak aviation security dan KP3U ketika pesawat mendarat di Bandara Sentani.

Baca Juga: Petani Cabai Sukabumi Merugi, Hasil Tanaman Dibiarkan Tidak Dipanen

Hal itu untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak berwajib.

Irfan memaparkan, kedepannya tentunya pihaknya mengharapkan hal ini dapat menjadi pembelajaran bersama bagi seluruh pihak untuk terus membangun kesadaran atas pentingnya mengedepankan etika kesantunan dalam menggunakan moda transportasi publik.

"Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab bersama tanpa memandang status sosial, pangkat maupun jabatan," tegas Irfan.***

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah