Hasil Survei, Belajar Secara Online Memberatkan Ekonomi Keluarga

- 21 Agustus 2020, 11:20 WIB
Ilustrasi/ISTIMEWA
Ilustrasi/ISTIMEWA /

Baca Juga: Pasca Normaliasi Hubungan Politik, UEA Segera Buka Kedutaan Besar di Tel Aviv

Bila dilihat dari latar belakang pendidikan, sebutnya, makin tinggi pendidikan seseorang makin rendah kecenderungannya untuk menyatakan sangat/cukup berat membiayai pendidikan online. “Terdapat sekitar 72 persen-73 persen warga yang berpendidikan SD dan SMP yang menganggap biaya pendidikan online sangat/cukup berat,” ungkapnya.

Sementara hanya 63 persen warga berpendidikan SMA dan 57 persen warga berpendidikan PT yang beranggapan demikian. Begitu juga bila dilihat dari pendapatan, makin tinggi pendapatan seseorang makin rendah kecenderungannya untuk menyatakan sangat/cukup berat membiayai pendidikan online.

Terdapat 80 pesen warga berpendapatan maksimal Rp1 juta/bulan yang menyatakan sangat/cukup berat membiayai pendidikan online; 73 persen warga berpendapatan antara Rp1-2 juta/bulan; 62 persen warga berpendapatan Rp2-4 juta; dan hanya 50 persen warga berpendapatan lebih dari R4 juta/bulan yang beranggapan demikian."Jadi, terlihat sekali bahwa pendidikan jarak jauh ini membawa dampak serius terutama pada kalangan status sosial ekonomi lebih rendah," pungkasnya.

Baca Juga: PSSI Pilih Kroasia Negara Tempat Pemusatan Latihan Timnas U-19

Artikel ini dikutip dari Wartaekonomi.co.id judul “SMRC: Mayoritas Warga Menganggap Berat Biaya Pendidikan Online”.(***)

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: wartaekonomi.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah